SMKN Ngawen ditunjuk menjadi sekolah siaga bencana

id siaga bencana

SMKN Ngawen ditunjuk menjadi sekolah siaga bencana

Sekolah siaga bencana (ANTARA FOTO/Noveradika)

Gunung Kidul (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjuk Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ngawen menjadi Sekolah Siaga Bencana untuk meningkatkan peran masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan persiapan penunjukan SMKN 1 Ngawen sudah dipersiapkan sejak setahun terakhir dengan berbagai macam kegiatan.

"Kami tidak hanya melakukan berbagai sosialisasi tetapi juga pelatihan dan gladi," katanya di sela pelatihan pendirian tenda pengungsi oleh siswa di SMKN 1 Ngawen.

Ia berharap dengan upaya ini kesiapsiagaan bencana tidak hanya dilakukan masyarakat, namun juga anak-anak sekolah termasuk guru.

Menurut Budhi Harjo, bencana tidak pernah memilih lokasi atau korban sehingga anak-anak juga punya potensi besar terhadap kerawanan bencana.

"Untuk itu, kami persiapkan sejak dini agar anak sekolah bisa memahami masalah bencana alam dan mandiri untuk menyelamatkan diri jika terjadi bencana," katanya.

Budhi mengatakan sebagai tindak lanjut ditetapkannya SSB, maka direncanakan pada Rabu (18/2) bupati akan melakukan launching SSB di SMKN 1 Ngawen.

"Dalam kesempatan ini tidak hanya launching, tetapi akan dilakukan gladi bencana tanah longsor yang diikuti sebanyak 900 siswa sekolah itu termasuk para guru," katanya.

Secara terpisah, Kepala SMKN 1 Ngawen Basuki mengaku beruntung karena sekolah yang dipimpinnya ditetapkan menjadi SSB oleh BPBD DIY dan BPBD Gunung Kidul.

"Hal ini jelas sangat menguntungkan karena letak sekolah di Desa Tancep, Kecamatan Ngawen dikenal rawan terjadinya bencana,mutamanya tanah longsor. Dengan berbagai bekal yang kami peroleh akan membantu sekolah termasuk siswa melakukan kesiapsiagaan dan bertindak yang benar jika bencana itu benar-benar terjadi," kata Basuki.

Sementara itu, kegiatan pelatihan pendirian tenda pengungsi antusias diikuti puluhan siswa dan guru. Dengan dibimbing anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gunung Kidul, para siswa dan guru dibimbing untuk mampu mendirikan tenda pengungsi. Meski terik panas matahari menyengat, namun peserta pelatihan tetap semangat untuk melakukan pelatihan yang menempat di halaman sekolah.

(KR-STR)