Yogyakarta, (Antara Jogja) - Perseroan Terbatas Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Bagian Tengah meminta seluruh SPBU di Daerah Istimewa Yogyakarta melayani penjualan bahan bakar khusus jenis pertalite.
Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Dody Prasetya di Yogyakarta, Kamis, mengatakan hingga saat ini dari 106 SPBU yang tersebar di lima kabupaten/kota di DIY, ada 62 SPBU yang telah memiliki outlet pertalite, sementara 44 sisanya belum memiliki sarana penjualan bahan bakar khusus (BBK) itu.
"Per 1 Agustus 2016 nanti kami akan mengeluarkan surat edaran resmi yang meminta seluruh SPBU memiliki outlet pertalite," kata dia.
Selain untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan bahan bakar dengan kadar oktan (RON) 90 tersebut, pengoptimalan penjualan pertalite di seluruh SPBU di DIY untuk menekan angka konsumsi BBM premium di masyarakat secara perlahan.
Hingga saat ini tingkat konsumsi BBM premium di DIY masih mencapai 70 persen. Sementara daerah lain di Pulau Jawa konsumsi BBM dengan kadar oktan 88 itu telah mampu ditekan hingga menjadi 50 persen.
"Pengoptimalan penjualan pertalite premium diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat emisi gas buang kendaraan bermotor yang selama ini mencemari lingkungan," kata dia.
Dony mengatakan program tersebut sebelumnya telah dimatangkan dalam rapat koordinasi dengan Dinas ESDM DIY serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten/kota.
"Program kami tersebut telah mendapatkan dukungan dari Pemda dan Pemerintah Kabupaten. Kami akan kembali mengevaluasi program itu akhir Agustus untuk melihat seberapa besar animo masyarakat," kata dia.
Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DIY Siswanto menilai animo masyarakat DIY terhadap pertalite sebenarnya sudah cukup baik, hanya saja belum didukung dengan sarana dan prasarana SPBU yang memadai.
"Sebenarnya di DIY banyak yang tertarik menggunakan pertalite selain kualitas juga harganya yang hanya selisih sedikit dengan premium. Hanya saja takut antre karena outletnya terbatas," kata dia.
Menurut dia, seperti di Kabupaten Madiun, Ponorogo, dan Tuban, serta sejumlah daerah lainnya di Jawa Timur pertalite bahkan telah menjadi bahan bakar utama masyarakat. "Masyarakat lebih suka pertalite karena lebih irit dan tidak menimbulkan kerak di mesin," kata dia.
Hiswana DIY, kata dia, telah menyosialisasikan rencana program Pertamina tersebut ke seluruh pengusaha SPBU di DIY. Ia berharap mereka dapat mengupayakan keberadaan outlet atau tangki pertalite.
"Setidaknya jika hanya punya dua tangki premium, maka yang kami minta satu bisa digunakan untuk pertalite," kata dia.
(T.L007)
Berita Lainnya
Menpora minta Jepang bantu pemain timnas U-23 Justin Hubner bisa berlaga kontra Guinea
Selasa, 7 Mei 2024 14:57 Wib
Hamas minta Jusuf Kalla mediasi akhiri konflik di Palestina
Senin, 6 Mei 2024 19:23 Wib
Presiden Jokowi minta jangan sampai alkes tak berguna karena kurang dokter
Senin, 6 Mei 2024 13:09 Wib
Menhub minta kolaborasi dukung Gernas BBI dan berwisata di Indonesia
Sabtu, 4 Mei 2024 10:47 Wib
Presiden minta agar tak ada pengungsi Gunung Ruang, Sulut, telantar
Jumat, 3 Mei 2024 19:50 Wib
Panji Gumilang minta semua aset dibekukan dikembalikan
Kamis, 2 Mei 2024 14:51 Wib
RI minta Yordania buka pasar ekspor-investasi pertanian
Kamis, 2 Mei 2024 6:39 Wib
Menkeu Israel minta penghancuran total di Jalur Gaza
Rabu, 1 Mei 2024 20:30 Wib