Disbud DIY berharap desa budaya bertambah

id desa budaya

Disbud DIY berharap desa budaya bertambah

ilustrasi (Foto antarafoto.com) (antarafoto.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta berharap jumlah desa budaya terus bertambah sebagai benteng menjaga adat dan kearifan lokal setempat.

Kepala Seksi Seni Tradisi Dinas Kebudayaan DIY Danang Sujarwo di di Yogyakarta, Kamis, mengatakan selain menambah daya tarik wisata, kehadiran desa budaya memiliki peran penting melestarikan kearifan lokal di tengah perkembangan zaman.

"Desa budaya memang efektif mengangkat kembali kearifan lokal terutama dalam bentuk seni-seni tradisi di Yogyakarta," kata Danang.

Menurut dia, hingga 2016 kurang lebih sebanyak 50 desa yang tersebar di Kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta telah menjadi desa budaya.

Karena mendapatkan insentif atau uang pembinaan dari Pemda DIY, Dinas Kebudayaan telah membentuk tim independen yang akan melibatkan Forum Komunikasi Desa Budaya serta Dinas Pariwiasata baik di tingkat provinsi maupun kabupaten untuk menyeleksi usulan desa budaya.

Desa yang diusulkan sebagai desa budaya, menurut dia, minimal memiliki potensi budaya yang bersifat bendawi (tangible) maupun non bendawi (intangible) seperti situs kesejarahan atau adat istiadad.

Selain diberikan uang pembinaan dari dana kesitimewaan (danais) setiap desa budaya juga didampingi oleh seorang pendamping budaya. Pendamping budaya, menurut dia, memiliki peran sentral untuk mengembangkan kualitas desa budaya.

Mereka diharapkan memiliki kompetensi seni secara spesifik seperti di bidang tari, karawitan, serta kriya.

"Kami menyeleksi rata-rata 100 orang per tahun," kata dia.

Menurut dia, meski berkewajiban melestarikan kearifan lokal, desa budaya tidak harus menghindar dari kemajuan teknologi. "Mereka tetap bisa menyajikan adat dan tradisi yang ada meski dikemas dengan nuansa modern," kata dia.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024