Legislator tinjau lokasi tambang Bukit Menoreh

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Sejumlah anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninjau lokasi penambangan di kawasan Bukit Menoreh khususnya Kecamatan Pengasih dan Girimulyo yang mendapat keluhan masyarakat.

Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo Sugianto di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Komisi III mendapat pengaduan dari masyarakat Sukomoyo, Kecamatan Girimulyo, atas kerusakan jalan alternatif Girimulyo-Pengasih-Wates yang disebabkan oleh lalu lintas armada tambang.

"Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, jalan tambang yang dilalui PT NPico tidak ada kerusakan, namun jalan yang dilalaui armada PT Putra Diafan memang rusak parah," kata Sugianto.

Namun demikian, ia mengharapkan PT NPico melakukan penataan seperti pagar pengaman. Sejauh ini, Komisi III melihat mesin yang digunakan NPico cukup bagus, tidak menimbulkan kebisingan dan polusi udara. Hal ini bisa ditiru oleh perusahaan pengolah batu di wilayah Kulon Progo.

"Dari segi perizinan juga sudah lengkap. Selain itu, NPico juga berjanji akan memperbaiki jalan yang rusak, khususnya jalur tambang yang dilalui armada truknya. Kami berharap NPico konsisten terhadap komitmennya melaksanakan program bina lingkungan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono mengatakan pihak penambang harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang dilalui armada pengangkut tambang.

Sejauh ini, kerusakan jalan Girimulyo-Pengasih-Wates dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni kelebihan tonase armada, jalan belum layak sebagai jalan tambang dan potensi terjadi tanah longsor.

"Kami berharap penambang memperhatikan tonase material yang dibawa supaya kerusakan jalan tidak parah. Kami juga meminta pihak penambang tanggung jawab atas kerusakan jalan yang selama ini dilalui truk penangakut material tambang," katanya.

Wakil Ketua Komisi III Wisnu Prasetyo berharap tambang dan stonecrauser khususnya wilayah Girimulyo memberikan kontribusi yang baik bagi warga. "Kami berharap masyarakat bijaksana terkait masuknya investor," katanya.





(U.KR-STR)