Bantul dorong penyediaan "homestay" variatif bagi wisatawan

id homestay

Bantul dorong penyediaan "homestay" variatif bagi wisatawan

ilustrasi (hotelmurah.panduanwisata.com) (hotelmurah.panduanwisata.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pengelola desa wisata di daerah ini menyediakan homestay atau rumah menginap yang bervariatif agar bisa melayani wisatawan dari berbagai segmen.

"Harapannya masyarakat di Bantul khususnya para pengelola `homestay` bisa sediakan fasilitas yang variatif untuk wisatawan berbagai segmen, sehingga yang datang ke Bantul pilihannya banyak," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Selasa.

Menurut dia, perlunya penyediaan homestay yang variatif di desa-desa wisata karena sekarang ini keinginan wisatawan untuk tinggal atau menginap di sebuah kamar tidak semuanya sama, misalnya ada yang milih fasilitas modern, juga ada tradisional.

Ia mengatakan, seperti pengalaman beberapa waktu lalu saat ada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke desa wisata Bantul, justru menikmati pelayanan homestay dengan nuansa klasik alami dan tradisional seperti harus menimba air di sumur.

"Orang asing justru tinggalnya senang yang masih sangat alami, misalnya mereka mandi dengan air panas dengan shower itu sudah biasa, namun mereka malah senang bisa menimba air dengan tampar atau pakai bambu, itu justru jadi daya tarik," katanya.

Dengan demikian, kata dia, artinya bahwa segmen pasar kepariwisataan terkait homestay nantinya di samping mengarah ke segmen masyarakat yang butuh kamar seperti hotel berbintang juga kamar dengan fasilitasi tradisional dengan peralatan alami.

"Jadi mulai tahun depan ketika sudah ada pembangunan hotel harapan saya ada pengembangan homestay dengan berbagai kriteria, ada yang masih sangat alami, juga ruangan sudah ber-AC dan air panas, agar bisa menerima wisatawan dari berbagai segmen," katanya.

Ia mengatakan, sebab berbicara kunjungan wisatawan ke destinasi Bantul yang terdata di instansinya setiap tahun mencapai lima juta orang, baik ke objek wisata pantai maupun desa-desa wisata, sehingga memang perlu fasilitas yang variatif.

"Kunjungan wisata di Bantul sebenarnya relatif cukup banyak, kalau per tahun saya kira di atas lima juta orang, kurang lebih sekitar itu, baik yang berkunung ke objek wisata yang kena retribusi dan nonretribusi," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024