Bantul pertajam pengembangan pantai selatan

id pantai selatan,bantul,jjls

Bantul pertajam pengembangan pantai selatan

Jalur jalan lintas selatan (JJLS) di wilayah Kabupaten Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Pemrintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mempertajam rencana induk pengembangan kawasan pantai selatan agar penataan wilayah pesisir tersebut makin terarah dan terkonsep.

"Termasuk pantai selatan itu `master plan-nya` akan kita pertajam, karena ini juga permintaan, instruksi Bapak Gubernur supaya Bantul juga mengambil peran untuk menata kawasan pantai selatan," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Kamis.

Menurut dia, rencana induk pengembangan kawasan pantai selatan dilakukan menyusul akan dibangunnya bandara internasional di wilayah selatan di Kulon Progo atau kabupaten tetangga Bantul.

Meski begitu, kata dia, langkah tersebut masih menunggu diundangkan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DIY. Regulasi itu akan menjadi acuan pengembangan wilayah pantai selatan Bantul.

"Ya kita lihat dulu `master plan-nya`, karena kan yang banyak adalah Sultan Ground (Tanah Sultan), maka kita akan koordinasi dengan DIY, kita tidak bisa buat `master plan` sendiri, dan RTRW DIY kan belum jadi," katanya.

Abdul Halim mengatakan pengembangan pantai selatan itu juga menjadi bagian dari penataan kawasan destinasi wisata itu, sebab nantinya pantai selatan DIY akan dijadikan sebagai halaman depan DIY sesuai keinginan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

Oleh sebab itu, kata dia, anggaran dalam pengembangan pariwisata di Bantul dipastikan mengalami kenaikan setiap tahun, sebab sektor pariwisata sudah menjadi prioritas dalam rencana pembangunan jangka menenengah daerah (RPJMD) Bantul.

"Karena kita sudah memegang paradigma baru `money follow program`, bahwa uang itu diarahkan untuk program prioritas bukan dibagi rata, maka pariwisata dan ekonomi kreatif kita prioritaskan, jadi dua sektor ini pasti anggaran naik," katanya.

Ia juga mengharapkan sektor usaha pariwisata maupun ekonomi kreatif mampu memperbaiki indeks gini atau ketimpangan, karena diakui meski rasio gini mengalami penurunan, distribusi pendapatan masyarakat kurang membaik.

"Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) yang bisa memperbaiki distribusi pendapatan itu salah satunya pariwisata," katanya. 
(T.KR-HRI) 22-02-2018 07:48:42