Pemkab diharapkan realisasikan bedah Menoreh di Girimulyo

id Menoreh

Pemkab diharapkan realisasikan bedah Menoreh di Girimulyo

Air terjun Watu Jonggol, Desa Nglinggo, di kawasan perbukitan Menoreh Kulon Progo. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pd/17)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Warga Tegalsari, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah setempat segera merealisasikan program bedah Menoreh yang menghubungkan Bandara New Yogyakarta International dengan Candi Borobudur.

Kepala Dusun Tegalsari Sajuliyanta di Kulon Progo, Kamis, mengatakan masyarakat Tegalsari mengaku telah menunggu kedatangan dinas terkait untuk sosialisasi pengerjaan program jalan yang menghubungkan Bandara New Yogyakarta International dengan Candi Borobudur itu.

"Warga mempertanyakan kapan sosialisai bakal di mulai, karena kami penasaran, seberapa besar tanah warga bakal terdampak," kata Juli.

Menurut dia, rasa penasaran warga muncul akibat pengukuran lokasi koordinat dan jalan telah dilakukan oleh petugas. Beberapa pemilik pekarangan, rumah, bahkan masjid yang sempat diukur mengaku penasaran mengapa pihak terkait tidak kunjung datang untuk memberitahu kapan pekerjaan tersebut bakal di mulai.

"Warga yang dimungkinkan terdampak pelebaran jalan juga rela menyerahkan tanah dan rumah mereka asalkan pemerintah bakal melakukan ganti untung kepada mereka," katanya.

Camat Girimulyo Purwono mengatakan masyarakat Desa Purwosari mempertanyakan kapan pengerjaan program bedah Menoreh akan dikerjakan di lokasi mereka.

"Untuk itu, saya datang ke Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulon Progo untuk menanyakan seberapa besar rumah warga yang bakal terkena pengerjaan jalan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kulon Progo Nurcahyo Hudi Wibowo membenarkan bahwa di Purwosari khususnya di Tegalsari menjadi wilayah terdampak pelebaran jalan dilakukan.

"Ada pengerjaan di Tegalsari, namun rencana pelebaran jalan tersebut dikerjakan oleh Pemda DIY," katanya.



(U.KR-STR) 15-03-2018 05:50:13

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024