Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan sebagian pedagang di pasar tradisional setempat belum menera ulang timbangan, alat takar dan perlengkapan ukurnya ke lembaga terkait.
"Kalau hasil pemeriksaan hari ini (18/4), memang masih banyak alat ukur, takar, timbangan yang belum ditera maupun tera ulang," kata Kepala Bidang Sarana dan Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Bantul Yus Warseno usai pengawasan tera di Pasar Bantul, Rabu.
Menurut dia, bahkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari pedagang pasar setempat, timbangan atau alat takar sudah dalam kurun waktu lama tidak ditera, misalnya sejak tahun 2015 bahkan ada yang sejak 2011.
Padahal, kegiatan tera UPT Metrologi Bantul terhadap alat ukur, takar, timbangan dan perlengkapannya itu untuk menjamin tertib ukur dalam upaya melindungi konsumen dan produsen dalam transaksi barang guna memperkuat daya saing produk.
"Mungkin karena mereka memang tidak tahu dan sudah `sepuh` sehingga itu menjadi tugas kita untuk nantinya terus menyosialisasikan tertib ukur dan memberi solusi yang terbaik," katanya.
Yus Warseno menjelaskan tertib ukur di pasar-pasar akan terus disosialisasikan, karena dampak dari adanya alat takar atau timbangan yang tidak sesuai standar akan merugikan konsumen.
"Kalau dampak dari timbangan tidak imbang yang dirugikan pembeli, karena seharusnya mendapat jumlah yang tepat dengan harga yang tepat, tetapi kan akhirnya mendapatkan barang yang mungkin bisa kurang," katanya.
Sedangkan berkaitan dengan alat takar atau timbangan yang sudah lama, dia mengimbau masyarakat membawa ke UPT Metrologi Bantul untuk mengetahui apakah alat tersebut masih layak dipakai atau tidak.
"Kalau yang masih bagus harus tera ulang, kalau yang sudah tidak bisa dipakai bisa diusulkan bantuan pemerintah berupa timbangan digital, seperti yang sudah kita lihat di beberapa pasar, memang masyarakat membutuhkan itu," katanya.
(T.KR-HRI) 18-04-2018 19:21:02
Berita Lainnya
RI perluas pasar alsintan ke Afrika-Eropa
Jumat, 26 April 2024 3:30 Wib
Pasar seni di Boyolali, Jateng, tunjukkan eksistensi para seniman daerah
Kamis, 25 April 2024 17:30 Wib
Melalui Indikasi Geografis, Kemenkumham DIY dukung kemajuan ekonomi lokal menuju Pasar Global
Kamis, 25 April 2024 5:50 Wib
Pasar sambut baik penetapan hasil Pemilu 2024
Rabu, 24 April 2024 6:04 Wib
Tiktok-Tokopedia membuka pasar lebih luas untuk UMKM Indonesia
Rabu, 24 April 2024 6:02 Wib
Arus balik Lebaran masih tinggi, Daop 6 jalankan KA tambahan Solo Balapan-Pasar Senen
Kamis, 18 April 2024 7:35 Wib
UMKM kopi Indonesia promosi tembus pasar AS
Rabu, 17 April 2024 5:59 Wib
Masih tersedia, tiket keberangkatan KA Lebaran 2024 pada H+5
Senin, 15 April 2024 13:30 Wib