Polisi data kerusakan akibat kericuhan antarsuporter

id polres bantul

Polisi data kerusakan akibat kericuhan antarsuporter

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih mendata kerusakan akibat kericuhan antarsuporter sepak bola di kawasan Stadion Sultan Agung pada Minggu (3/6) malam.

"Untuk kerusakan sejauh ini kita masih inventarisasi, yang jelas kemarin itu satu motor yang terbakar dan dua mobil Avanza yang pecah kaca," kata Kepala Polres (Kapolres) Bantul AKBP Sahat M Hasibuan di Bantul, Senin.

Dia belum memastikan milik siapa kendaraan yang rusak akibat kericuhan antara suporter Persija Jakarta (Jack Mania) dengan suporter Persebaya (Bonek) hingga berakibat pertandingan pada Liga I 2018 yang dijadwalkan digelar pada pukul 20.30 WIB dibatalkan.

"Tentunya ini akan kita jadikan evaluasi untuk kita sampaikan ke pihak panpel pertandingan, artinya hasil evaluasi ini berdasarkan fakta," katanya.

Sementara itu, kata dia, aparat kepolisian yang dilibatkan dalam pengamanan para suporter sepak bola baik di kawasan maupun di luar kawasan stadion tersebut, jajarannya menerjunkan sebanyak sekitar 300 personel.

"Kalau dari kita untuk walaupun diminta 300 personel, tetapi tetap kita pertebal anggota Polres yang kita terjunkan, sedangkan dari Polda (Kepolisian Daerah) DIY kurang lebih ada seribu anggota," katanya.

Akan tetapi, ketika disinggung apakah jumlah personel yang diterjunkan tidak sebanding dengan massa suporter hingga kericuhan tidak terhindarkan, menurut dia, bukan faktor personel, melainkan karena ada pemicu lain yang berakibat bentrok.

"Bukan kekurangan jumlah, karena yang jelas kita sudah siap. Tapi biasanya memang kemarin banyak yang memancing antarsuporter, suporter saling mengejek, memancing dan itulah yang jadi pemicu terjadi keributan," katanya.

Kapolres menambahkan polisi menyekar antarsuporter dan beberapa kali mengeluarkan tembakan gas air mata ke arah kerumunan suporter untuk mencegah supaya kedua massa tidak mendekat.

"Dan itu di luar kemampuan kita makanya kemarin kita berembug, kita rapat agar (pertandingan) tidak dilaksanakan, karena kalau dilaksanakan ini malah bisa menambah korban lebih banyak," katanya.