LIbur panjang Yogyakarta antisipasi gangguan kamtibmas

id pengamanan,operasi ketupat progo,libur lebaran

LIbur panjang Yogyakarta antisipasi gangguan kamtibmas

Apel Operasi Ketupat Progo 2018 bertempat di Jalan Ipda Tut Harsono Yogyakarta, Rabu (6/6). (Eka Arifa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Libur lebaran yang lebih panjang dibanding tahun lalu diantisipasi dengan berbagai persiapan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, kepolisian, TNI, dan berbagai elemen masyarakat khususnya mengantisipasi gangguan keamanan ketertiban hingga kepadatan lalu lintas.

   
"Libur lebaran tahun ini cukup panjang sehingga perlu upaya antisipasi sejak dini. Pemerintah daerah, kepolisian dan TNI memang sudah melakukan gelar pasukan untuk kesiapan lebaran. Tetapi, masyarakat juga perlu melakukan antisipasi sejak dari rumah masing-masing,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai memimpin apel Operasi Ketupat Progo di Yogyakarta, Rabu.


Menurut dia, masyarakat harus aktif menjaga keamanan dari lingkungan terkecil atau sejak dari rumah, berjenjang ke tingkat rukun tetangga dan berlanjut ke lingkungan yang lebih luas untuk mewujudkan Yogyakarta yang aman dan nyaman.

   
“Misalnya saja, warga memberi tahu pengurus RT di lingkungannya saat akan bepergian mudik. Jangan karena sudah ada operasi pengamanan seperti sekarang, lantas meninggalkan rumah tanpa dikunci atau tidak memberi tahu tetangga dan RT,” katanya.

   
Selain kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, antisipasi juga dilakukan untuk memastikan kenyamanan warga yang datang ke Yogyakarta saat menghabiskan libur Lebaran.

    
“Selamat datang bagi wisatawan di Yogyakarta. Harapan kami, wisatawan tetap mematuhi aturan yang berlaku termasuk aturan lalu lintas. Tidak parkir sembarangan agar tidak menyebabkan kemacetan,” katanya.

   
Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta AKBP Armaini mengatakan, akan menerjunkan 475 petugas kepolisian untuk mendukung Operasi Ketupat Progo yang berlangsung selama 18 hari, 7-24 Juni.

   
Selain dari kepolisian, juga akan ada tambahan dukungan personel dari TNI, instansi pemerintah daerah serta elemen masyarakat sekitar 700 orang sehingga total personel mencapai sekitar 1.100 orang.

   
Polresta Yogyakarta akan membuka sembilan posko, terdiri dari empat posko pengamanan dan lima posko pelayanan.

   
Posko pengamanan ditujukan untuk menjaga lingkungan dari gangguan keamanan dan ketertiban guna memastikan suasana tetap aman dan lancar termasuk kelancaran lalu lintas.

   
Sedangkan posko pelayanan lebih ditujukan untuk memberikan layanan kepada pemudik sehingga posko pun ditempatkan di lokasi strategis seperti terminal, stasiun dan tempat wisata.

   
Armaini mengatakan, sejumlah gangguan kamtibmas yang perlu diantisipasi di antaranya, pencopetan, penjambretan, hipnotis serta kemacetan lalu lintas hingga parkir sembarangan dan kecelakaan.

   
“Petugas kami akan rutin melakukan patroli, termasuk patroli jalan kaki. Harapannya, keberadaan petugas di lingkungan masyarakat akan memberikan efek rasa aman ke masyarakat,” katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024