Suhu udara Yogyakarta mencapai 18 derajat Celcius

id Bmkg

Suhu udara Yogyakarta mencapai 18 derajat Celcius

Alat Pemantau Cuaca BMKG Yogyakarta. (ANTARA FOTO/ Victorianus Sat Pranyoto)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta menyebutkan suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa hari terakhir mencapai titik terendah 18 derajat Celcius.
     
"Suhu udara terendah khususnya malam hari. Dalam beberapa hari ini berkisar hingga mencapai 18-20 derajat Celcius," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiono di Yogyakarta, Jumat.
     
Menurut dia, untuk wilayah dataran tinggi seperti di Kawasan  Gunung Merapi, suhu udara bisa lebih rendah dari 18 derajat Celsius.    Suhu udara dingin tersebut merupakan hal yang wajar sebagai salah satu karekteristik dari musim kemarau.
     
Berdasarkan catatan BMKG Yogyakarta, kandungan uap air dalam udara (kelembabannya) di Yogyakarta saat ini sangat rendah. Uap air mempunyai sifat dapat menyerap radiasi atau panas yang berasal dari bumi sehingga bisa menghangatkan suhu bumi.
     
"Dengan rendahnya uap air dalam udara maka radiasi dari bumi langsung ke luar menuju atmosfer tanpa ada yang menyerap. Kondisi inilah yang menyebabkan suhu udara disekitar bumi menjadi cepat dingin," kata dia.
     
Ia memperkirakan suhu udara yang terasa dingin, khususnya pada malam dan pagi hari tersebut masih akan berlangsung selama periode musim kemarau.
       
Ada pun puncak musim kemarau di Yogyakarta, kata dia, diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2018 sehingga udara dingin ini masih akan berlangsung di DIY.
         
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat selalu menjaga kesehatan serta mengurangi aktivitas di malam hari. "Banyak minum air putih yang cukup karena udara dingin dan kering," kata dia.