Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Lima kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih masuk dalam zona merah atau wilayah yang mengalami kelangkaan air dari 15 kecamatan yang terkena dampak bencana kekeringan 2018.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Edy Basuki?di Gunung Kidul, Rabu mengatakan, lima kecamatan yang masuk zona merah kekeringan, yakni Kecamatan Girisubo, Rongkop, Ngawen, Gedangsari, dan Semanu.
"Kami masih mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di wilayah itu, meski dana untuk distribusi air sudah minim," kata Edy.
Ia mengatakan di Kecamatan Semanu melanda Desa Dadapayu. Kemudian Kecamatan Ngawen di Desa Jurangjero, Sambirejo, dan Besi.
Terakhir Kecamatan Gedangsari, di Desa Watugajah, Mertelu, dan Hargomulyo. Selanjunta, di Kecamatan Girisubo dialami di Desa Songbanyu, Tileng, Karangawen, Jepitu, dan Nglindur. Dan Kecamatan Rongkop di Desa Melikan.
"Ke lima kecamatan ini masuk zona merah, artinya paling membutuhkan air bersih," katanya.
Edy mengatakan wilayah yang mengalami kesulitan air bersih ada 77 desa yang tersebar di 15 kecamatan. Jumlah warga yang terdampak juga terus mengalami penambahan, yaitu 38.937 KK atau 132.491 jiwa.
"Sejak 4 Juni lalu juga telah menyalurkan 3.360 tangki air bersih. Setiap tangkinya mengakut sekitar 5 ribu sampai 6 ribu liter air," katanya.
Dia mengakui proses distribusi air bersih ini banyak kendala yang dihadapi. Seperti sumber air yang diambil jaraknya cukup jauh, dan medannya terjal. Keterlambatan pendistribusian juga dialami, karena masalah mesin yang rusak.
"Mobilnya perlu perawatan khusus, karena bebannya cukup berat dan medannya juga berat," katanya.
Dia mengatakan belum memberlakukan status tanggap darurat. Karena masih menunggu usulan-usulan dari setiap kecamatan.
"Kami belum menetapkan status tanggap darurat. Sampai saat ini, kami masih menunggu usulan dari kecamatan. Kalau nanti kecamatan menganggap perlu ditingkatkan statusnya, kami naikan menjadi tanggap darurat bencana kekeringan. Saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga juga menjadi pertimbangan," katanya.
(T.KR-STR) 24-10-2018 07:32:23
Berita Lainnya
Erick Thohir: PSSI fokus mewujudkan sepak bola bersih-berprestasi Indonesia
Jumat, 19 April 2024 15:32 Wib
Petugas kebersihan merupakan garda terdepan wujudkan Bantul Bersih Sampah
Selasa, 2 April 2024 21:06 Wib
Membangun ketahanan air di Gunungkidul, DIY
Sabtu, 30 Maret 2024 20:02 Wib
Bantul gelontorkan puluhan miliar bangun pengolahan sampah
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Modal asing Rp13,67 triliun keluar bersih di Indonesia
Sabtu, 9 Maret 2024 1:14 Wib
Dinkes Gunungkidul mengimbau masyarakat terapkan hidup bersih cegah DBD
Kamis, 29 Februari 2024 13:46 Wib
Teknologi perangkat lunak simulasi PLTN dilirik BRIN
Kamis, 22 Februari 2024 15:07 Wib
Ingin tetap sehat saat liburan, lakukan hal ini
Jumat, 9 Februari 2024 9:17 Wib