Okupansi hotel di Yogyakarta masih rendah

id HOTEL

Okupansi hotel di Yogyakarta masih rendah

Receptionist di salah satu hotel di Yogyakarta (Foto Antara/doc)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Kota Yogyakarta memasuki awal 2019 rata-rata masih rendah dan sepi dari kegiatan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition atau MICE.
   
Public Relation Hotel Tentrem Yogyakarta Venta Pramusanti di Yogyakarta, Selasa, mengatakan sejak awal Januari 2019 hingga saat ini okupansi di Tentrem masih rendah dengan rata-rata di bawah 70 persen per hari.
   
"Seperti hotel-hotel lainnya okupansi di Tentrem masih landai atau bahkan mengalami penurunan pada tiga bulan pertama di awal tahun," kata Venta.
    
Menurut dia, jika dibandingkan periode yang sama pada awal 2018, okupansi saat ini mengalami penurunan. Pada Januari 2018, rata-rata tingkat hunian di Hotel Tentrem mampu mencapai lebih dari 76 persen yang dipengaruhi oleh banyaknya event nasional maupun internasional.
    
"Kemungkinan besar karena tahun lalu banyak perusahaan sudah mengadakan pertemuan tahunan di Yogyakarta, kemudian mereka berubah destinasi untuk tahun ini," kata dia.
    
Selain itu, untuk kegiatan MICE khususnya yang digelar oleh instansi pemerintah, menurut dia, saat ini juga masih belum ada. Kegiatan dari instansi pemerintah, menurut dia, biasanya baru muncul pada Februari.
    
"Kami tidak menggelar acara khusus di awal tahun untuk mendongkrak okupansi. Untuk harga (sewa kamar) kami lebih fleksible dengan permintaan pasar," kata dia.
    
Hotel yang berada di pusat kota Yogyakarta seperti Hotel Grand Inna Malioboro juga mengalami tren okupansi yang tidak jauh berbeda di awal 2019.
    
Public Relation Hotel Grand Inna Malioboro Retna Kusumaningrum mengatakan tren okupansi di hotel yang berada di jalan Malioboro itu berkisar antara 71 sampai 73 persen, sama dengan periode yang sama tahun lalu. "Untuk kegiatan MICE sampai di Januari ini masih landai," kata Retna.