KPU Bantul tidak siapkan cadangan logistik Pemilu 2019

Bantul (Antaranews Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menyediakan cadangan logistik atau kelengkapan dalam pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu serentak 2019.

"Tidak ada boleh ada kotak suara cadangan, karena memang pengadaan semua kelengkapan dan logistik Pemilu tidak boleh ada cadangan, tidak diperkenankan ada cadangan," kata Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho di Bantul, Rabu.

Menurut dia, tidak hanya kotak suara berbahan karton, namun logistik atau kelengkapan Pemilu seperti formulir, alat coblos, tinta dan sampul surat suara maupun sampul untuk pengemasan juga tidak ada cadangan karena aturan tidak memperbolehkan.

Dengan demikian, kata dia, logistik maupun alat kelengkapan tempat pemungutan suara (TPS) yang diadakan maupun yang diterima KPU pusat jumlahnya sudah dipastikan sesuai kebutuhan dan dalam kondisi siap digunakan.

"Misalnya, tinta itu setiap TPS hanya diberi dua buah, kemudian sampul surat suara atau sampul pengemasan itu `fix` jumlahnya tidak ada cadangan. Jadi memang semua logistik kita terima dalam jumlah yang pas," ucapnya.

Ia mengatakan, sedangkan yang disiapkan cadangan adalah untuk surat suara sebanyak dua persen dari total yang diterima KPU Bantul, namun untuk saat ini masih dalam proses pencetakan oleh KPU RI dan KPU DIY.

Didik mengatakan, untuk kotak suara berbahan karton semuanya sudah diterima KPU Bantul dari KPU RI sebanyak 15.200 kotak suara ditambah kotak suara untuk rekapitulasi di masing-masing PPK (panitia pemilihan kecamatan) 17 kecamatan.

"Untuk kotak suara karton, memang sudah kita hitung sesuai dengan peruntukan terutama untuk fasilitasi di sebanyak 3.040 TPS se-Bantul, tiap TPS lima jadi totalnya 15.200 kotak, selain itu kotak rekap di PPK," tuturnya.

Menurut dia, saat ini, logistik dan kelengkapan Pemilu yang sudah diterima KPU Bantul tersebut disimpan di gudang logistik yang disiapkan di tiga lokasi wilayah Bantul.