Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengingatkan para pengunjung wisata pantai selatan tentang bahaya gelombang pantai agar tidak mandi di laut sejak dari tiket retribusi yang diberikan petugas kepada wisatawan seusai membeli karcis masuk.
"Informasi terkait bahaya itu sebenarnya sudah ada dari kita sejak awal, karena kalau diperhatikan di tiket retribusi itu kalau diamati pengunjung sudah ada cetakan bahwa pantai selatan Bantul itu berbahaya karena ada palung," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Selasa.
Pernyataan itu menanggapi terkait upaya pemerintah daerah dalam mengimbau wisatawan pantai menyusul adanya kasus kecelakaan laut yang menimpa tujuh pengunjung saat berwisata di Pantai Goa Cemara pada Kamis (6/8) yang kemudian ditemukan meninggal.
"Sehingga sudah ada larangan mandi di laut sejak dari retribusi sebenarnya, cuma mungkin kurang diperhatikan pengunjung," katanya.
Dia mengatakan, terkait dengan papan peringatan bahaya atau larangan mandi di laut di kawasan wisata pantai diakui belum banyak, namun jika memang ada pandangan dari berbagai pihak perlu ditambah, maka Dinas Pariwisata akan segera mengganggarkan.
"Kalau papan tanda bahaya sudah kita evaluasi bahwa rencana akan kita tambah, apakah nanti pakai dana tak terduga atau APBD Perubahan, saya sudah perintahkan Bidang Destinasi untuk menambah di tempat-tempat penting objek wisata khusus pantai selatan," katanya.
Dia mengatakan, kalau misalnya sejauh ini di suatu kawasan pantai baru terdapat satu papan atau rambu bahaya di pantai, kalau nanti melihat dari sisi strategis dengan perbandingan jumlah pengunjung masih kurang tiga, akan dipasang tiga, bahkan kalau perlu dipasang lima jika diperlukan.
"Jadi akan kita evaluasi menjadi proporsional, namun sekali lagi yang perlu disosialisasikan itu adalah sudah adanya imbauan yang tercantum di tiket retribusi, bahwa bahaya arus balik ombak itu menjadi satu peringatan bagi para wisatawan pantai," katanya.
Dengan demikian, pihaknya tidak sependapat jika sarana dalam menyosialisasikan bahaya pantai selatan oleh pemkab itu minim, karena memang upaya antisipasi agar tidak ada korban jiwa di objek wisata pantai sudah sejak dari awal diusahakan, meski memang perlu sosialisasi lebih lanjut.
"Jadi tiket itu menjadi penting bukan hanya sekadar bukti masuk, tapi sekaligus menyampaikan rambu-rambu peringatan bahwa di pantai Bantul itu ada bahaya, juga ada kaver asuransi di situ, meski jangan sampai digunakan karena kecelakaan laut," katanya.
Berita Lainnya
Pemerintah lakukan pemulihan pariwisata Lombok Barat, NTB
Jumat, 26 April 2024 19:32 Wib
Iuran pariwisata di Indonesia jadi beban tambahan bagi maskapai penerbangan
Jumat, 26 April 2024 9:06 Wib
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
Pariwisata-ekraf mampu jadi pelopor kesetaraan gender di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 5:07 Wib
37.841 wisatawan banjiri Kepulauan Seribu
Selasa, 23 April 2024 0:27 Wib
Wisman di Buleleng, Bali, gemar belajar menari Bali
Senin, 22 April 2024 14:39 Wib
Menparekraf: Pariwisata pascaerupsi Gunung Ruang, Sulut, dipulihkan
Minggu, 21 April 2024 10:50 Wib
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib