Bupati Sleman meresmikan krematorium TPU Madurejo

id Bupati Sleman,Krematorium TPU Madurejo,PHDI Sleman,TPU Madurejo Prambanan,Kabupaten Sleman,Sleman

Bupati Sleman meresmikan krematorium TPU Madurejo

Bupati Sleman Sri Purnomo bersama Ketua PHDI Sleman Anak Agung Alit Mertayasa pada peresmian krematorium TPU Madurejo Prambanan. Foto Antara/ HO-Humas Pemkab Sleman

Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo meresmikan Krematorium Tempat Pemakaman Umum (TPU) Madurejo Prambanan, Selasa.

Krematorium hasil kerja sama antara Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Pemkab Sleman ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat Hindu di Kabupaten Sleman dan sekitarnya dalam melakukan prosesi kremasi sesuai ajaran agama dan kepercayaannya.

Bupati Sleman menyebutkan bahwa pemilihan lokasi krematorium tersebut sudah sesuai dengan konsep ajaran Hindu, sebab berada di kompleks TPU.

"Hal ini tergolong istimewa, bahkan sangat jarang ada sebuah krematorium yang letaknya menjadi satu dengan tempat pemakaman umum yang lain," katanya.

Ia mengatakan hal itu merupakan hasil kerja sama dari berbagai pihak yang perlu diapresiasi dan diharapkan kerja sama antara Pemkab Sleman dan PHDI ini dapat terus berjalan dengan baik ke depannya, demi kesejahteraan masyarakat, khususnya umat Hindu di Kabupaten Sleman.

"Bagi umat Hindu yang mampu mungkin bisa melakukan kremasi secara mandiri. Tapi bagi yang kurang mampu, mungkin nanti bisa dibantu melalui kerja sama antara PHDI dengan Dinas PUPKP Kabupaten Sleman," katanya.

Ketua PHDI Kabupaten Sleman Anak Agung Alit Mertayasa mengaku bahagia dengan adanya krematorium TPU Madurejo.

Menurut dia, umat Hindu di DIY, khususnya di Kabupaten Sleman, telah lama menginginkan bisa memiliki krematorium sendiri, sehingga dapat melakukan proses kremasi secara leluasa.

Ia mengatakan selama ini umat Hindu di Sleman dan sekitarnya meminjam fasilitas kremasi milik Kelompok Kematian Yogyakarta yang ada di daerah Pingit.

"Namun bak gayung bersambut, singkat cerita Bupati Sleman menandatangangani MoU kerja sama tersebut," katanya.

Ia mengatakan pembangunan krematorium tersebut diawali dengan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Dinas PUPKP Sleman, dengan PHDI Kabupaten Sleman, pada 27 September 2016, kemudian dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama yang ditandatangani 8 Januari 2018.

Isi kesepakatan tersebut yakni penyediaan lahan dilakukan oleh Pemkab Sleman di dalam kawasan TPU Prambanan, sedangkan proses pembangunan krematorium dilakukan oleh PHDI Kabupaten Sleman, kemudian diserahkan ke Pemkab Sleman guna pengelolaan selanjutnya.

"Untuk pembangunan fisik krematorium ini kita kumpulkan donasi dari berbagai pihak, dan berhasil terkumpul dana kurang lebih sebesar Rp1,4 miliar," katanya.

Bangunan krematorium berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dengan kelengkapan bangunan utama, dua tungku pengabuan jenazah, bale pawedan, sanggah surya, toilet, gudang, bangunan peilinggih, tempat penyimpanan abu, lima tabung gas elpiji ukuran 50 kg, genset 5.000 watt dan kereta jenazah
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024