Optimalkan BPP Kostratani, Polbangtan Kementan upayakan Digitalisasi Satu Data Pertanian

id kostratani,polbangtan

Optimalkan BPP Kostratani, Polbangtan Kementan upayakan Digitalisasi Satu Data Pertanian

Para peserta Rapat Koordinasi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang digelar Polbangtan YoMa bekerja sama dengan Dinas Pertanian Gunung Kidul (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang (YoMa) terus mendorong realisasi target Digitalisasi Satu Data Pertanian.

Untuk merealisasikan hal itu Polbangtan YoMa bekerja sama dengan Dinas Pertanian Gunung Kidul menggelar Rapat Koordinasi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dengan tema Optimalisasi Agriculture Operation Room (AOR) Berbasis IT.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam rilis dari Polbangtan Yo Ma yang diterima di Yogyakarta, Jumat, mengingatkan bahwa peran BPP Kostratani dalam pelaporan dan pemutakhiran data pertanian merupakan hal yang mutlak.

"Kostratani tempat kita berkumpul dengan cara-cara baru. Kita tinggalkan pola lama, cara usang yang tidak cocok lagi untuk mengelola pertanian. Kita gunakan pendekatan teknologi 4.0 untuk satukan petani dengan penyuluh di daerah dengan Kementan di Jakarta. Kita hapus sekat pusat dan daerah," ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi megatakan bahwa Penyampaian Laporan Utama Kementan berupa data terkini, langsung dari lapangan secara cepat dan akurat, menuntut sinergi petani dan penyuluh didukung petugas admin di BPP pelaksana Kostratani.

"Laporan Utama Kementan merupakan instrumen untuk meghimpun data dan laporan capaian program-program utama Kementan dari kecamatan, yang dilaporkan BPP Kostratani ke AWR di Jakarta," kata Dedi.

Laporan tersebut, lanjut Dedi, akan dijadikan dasar alokasi pupuk, benih, dan obat-obatan. Akurasi penginputan data sangat vital karena akan berdampak besar jika sampai keliru.

Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto melalui perwakilannya yang dihadiri oleh Koordinator BAAKA Endra Prasetyanta menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini yaitu sebagai upaya Polbangtan YoMa untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam pemanfaatan teknologi informasi dengan output utama yaitu terinputnya data Kostratani dalam sistem Pelaporan Utama Pertanian (Laput).

"BPP Kostratani juga terkait dengan Big Data atau data yang memiliki skala, distribusi, keragaman yang sangat besar dan abadi. Kostratani adalah sumber data. Seluruh data pertanian yang dibutuhkan harapannya ada di Kostratani sehingga proses pendataan pada kostratani membutuhkan arsitektur teknikal dan metode analitis yang inovatif untuk mendapatkan wawasan yang dapat memberikan informasi yang bermakna," katanya.

Semua data, kata Bambang, harus dapat diakses melalui sistem. Untuk itu setelah data dasar terinput dengan benar, maka diperlukan penguatan data dan informasi.

Pada kesempatan tersebut admin dari seluruh BPP Kostratani yang hadir melakukan updating, verifikasi, dan validasi data yang terdiri dari data statistika pertanian, data potensi  wilayah, data standing crop, data petani dan pengusaha pertanian milenial dengan NIK, data ketenagaan penyuluhan dan data kelembagaan petani.

Kepala Dinas Pertanian Gunung Kidul Rismiadi yang juga turut hadir secara langsung menyatakan bahwa Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan jumlah penyuluh terbanyak sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal.

"Ada 9 BPP Kostratani di wilayah Gunung Kidul dengan 9 AOR (Agriculture Operation Room) yang sudah terfasilitasi IT, kami berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh SDM yang juga terampil di bidang IT," tuturnya.

Dengan pendampingan yang diberikan, pihaknya berharap BPP Kostratani semakin siap menjalankan program-program utama Kementan juga program di BPPSDMP.