Pemugaran dua situs candi terkendala jalan umum

id pemugaran

Pemugaran dua situs candi terkendala jalan umum

Ilustrasi (Foto ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/15) ()

Sleman (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta terkendala dalam melakukan pemugaran dua situs peninggalan sejarah budaya Candi Kedulan di Tirtomartani, Kalasan dan Candi Morangan di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman karena berada di bawah jalan umum.

"Pemugaran dua situs Candi Kedulan dan Candi Morangan terbatas lahan yang ada. Di Morangan, sebetulnya dari kajian sebagian candi berada di bawah jalan aspal," kata Ketua Unit Kerja Pemugaran Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Indung Panca Putra, Senin.

Menurut dia, Candi Morangan yang berada di daerah aliran Sungai Gendol, Sindumartani, Kecamatan Ngemplak tersebut, sampai saat ini masih berupa reruntuhan bebatuan.

"Sampai saat ini juga masih dalam proses negosiasi dengan pemilik tanah di sisi timur dari area situs tersebut. Untuk memindahkan jalan aspal tersebut, apakah boleh dibebaskan atau hanya disewakan saja, kami masih mengusahakannya. Kalau sudah selesai, baru kami alihkan jalannya," katanya.

Ia mengatakan, Candi Morangan tersebut memang sempat terpendam tanah akibat letusan Gunung Merapi. Seperti juga situs Candi Kedulan, yang dari lapisan tanahnya pernah terkena dampak erupsi besar Gunung Merapi sebanyak dua kali.

"Di Candi Kedulan juga sama. Di sebelah timurnya merupakan jalan umum, yang digunakan petani. Jadi harus dibebaskan terlebih dahulu sebelum pemugaran," katanya.

Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti mengatakan untuk situs Candi Kedulan memang masih perlu pembebasan tanah.

"Pemugaran Candi Kedulan masih belum dilakukan. Masih negosiasi tanah di sebelah timur candi, tanah tersebut milik warga," katanya.

Menurut dia, pembebasan tanah untuk kepentingan pemugaran memang membutuhkan waktu lebih. Karena tidak jarang, penilaian dari petugas appraisalnya dengan pemilik, berbeda.

"Dalam proses pengerjaan pemugaran situs diutamakan yang lebih penting terlebih dahulu. Rencana ke depan, Kedulan pada 2019 nanti akan selesai dibuat Pusat Studi Vulcano Arkeologi," katanya.

V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024