Yogyakarta, (Antara Jogja) - PT NS Bluescope Indonesia memproduksi baja lapis ringan yang digunakan untuk bahan material pembuatan rangka dan penutup atap sebanyak 280 ribu ton per tahun.
"Produk kami itu terdiri atas baja ringan tanpa lapis warna (bare) dan baja ringan berlapis warna (painted)," kata Presiden Direktur PT NS Bluescope Indonesia Simon Linge di Yogyakarta, Rabu.
Pada peluncuran produk Bluescope Zacs, Simon mengatakan kehadiran produk itu bertujuan meningkatkan kesadaran para pemilik rumah di Indonesia mengenai pentingnya memilih rangka dan atap dari baja lapis ringan yang berkualitas.
"Bluescope Zacs adalah produk baja lapis ringan yang telah dilapisi dengan teknologi menggunakan alumunium seng sebagai bahan material pembuatan rangka dan penutup atap," katanya.
Menurut dia, keberadaan produk tersebut diharapkan dapat mengedukasi konsumen bahwa material baja lapis ringan memiliki ketahanan terhadap air hujan maupun terpaan terik matahari sehingga penting untuk konsumen memprirotaskan kualitas produk.
"Peran kami tentu sangat penting untuk memastikan produk dan kualitas industri baja lapis ringan dalam negeri memiliki standar tinggi yang memberikan nilai tambah bagi konsumen Indonesia," kata Simon.
Vice President Channel & Business Development PT NS Bluescope Indonesia Tirta Prabowo mengatakan pertumbuhan kebutuhan baja lapis ringan di Indonesia meningkat hingga 5 persen.
Menurut dia, pertumbuhan residensial di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup besar meskipun saat ini baja lapis ringan belum menjadi material utama yang digunakan untuk pembangunan rumah.
"Dengan kehadiran Bluescope Zacs melalui mitra PT Panca Usaha Sakti dan seluruh jaringan distributor mereka, masyarakat bisa mendapatkan material berkualitas, tahan lama, antirayap, dan lebih terjangkau oleh konsumen," kata Tirta.
(U.B015)
Berita Lainnya
Produksi film dokumenter "Harta Tahta Raisa", didukung keluarga Raisa
Rabu, 24 April 2024 12:11 Wib
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib
Kementan dukung pompanisasi tingkatkan produksi pertanian di Gunungkidul
Senin, 22 April 2024 18:07 Wib
Bulog diminta serap jagung hasil produksi petani Indinesia
Senin, 22 April 2024 8:00 Wib
LEMIGAS menginisiasi teknologi "Greentech Foaming Agent" sumur tua di RI
Minggu, 21 April 2024 10:57 Wib
PT Pertamina-Eni Italia kelola hulu migas
Sabtu, 20 April 2024 15:19 Wib
Apple berkeinginan bangun pabrik produksi di RI
Rabu, 17 April 2024 19:29 Wib
SMK unggulan dorong pembelajaran berbasis produksi di Indonesia
Jumat, 22 Maret 2024 0:31 Wib