Dispar tidak gelar kegiatan wisata selama Ramadhan

id Bantul

Dispar tidak gelar kegiatan wisata selama Ramadhan

Dinas Pariwisata Kab. Bantul. (Istimewa)





Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menampilkan berbagai kegiatan wisata untuk tujuan menambah daya tarik wisatawan ke daerah ini selama bulan Ramadhan 1439 Hijriyah.

"Sementara ini tidak, kita memang sengaja tidak melakukan kegiatan di sektor wisata karena kita ingin selama Ramadhan berharap bisa menghormati yang melaksanakan ibadah puasa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Minggu.

Menurut dia, selama bulan puasa diakui tingkat kunjungan ke objek wisata di Bantul berkurang drastis dibanding sebelumnya, namun hal itu diabaikan agar tidak mengurangi kekhusukan warga dalam menjalankan ibadah.

Akan tetapi, kata dia, bagi pengelola wisata atau para pelaku wisata ingin melaksanakan kegiatan wisata untuk daya tarik wisatawan tetap diperbolehkan, dengan catatan tidak mengganggu masyarakat dalam beribadah.

"Prinsipnya bagi para pelaku atau pengelola wisata yang akan melaksanakan, selama itu dilakukan dengan tertib, misalnya event sore jelang buka bersama silahkan, tetapi untuk Dispar sendiri sementara tidak ada kegiatan," katanya.

Tetapi, kata dia, selama bulan Ramadhan kegiatan dinas lebih diarahkan pada persiapan kegiatan atau event-event menghadapi Lebaran 2018 yang terdapat liburan panjang, sehingga harapannya event bisa lebih baik dan menarik wisatawan.

"Jadi memang nanti setelah libur Lebaran pada Juni kita mulai merangkak sampai Desember kita akan memperketet upaya-upaya baik dari kualitas atraksi termasuk mobilitas-mobilitas dan aksesibilitasnya kita tingkatkan," katanya.

Bahkan, kata dia, pihaknya sudah mempunyai konsep penataan pariwisata yang akan dikomunikasikan dengan masyarakat agar bisa saling bersinergi dan mulai menyadarkan masyarakat dan pelaku wisata untuk ikut menjaga dan menumbuhkan pariwisata Bantul.

"Misalnya kalau ada jasa sewa tarifnya harus jelas, jangan sampai ada pedagang yang ambil kesempatan. Ini yang sedang kita selaraskan dengan pelaku usaha, karena itu nanti juga berdampak positif pada mereka," katanya.

Ia menyebut, tingkat kunjungan wisatawan ke Bantul sampai dengan awal puasa terealisasi sekitar 1,3 juta wisatawan, dan setelah Lebaran sampai Desember termasuk liburan sekolah di dalamnya diyakini kunjungannya akan meningkat.

"Tingkat kunjungan wisatawan ke Bantul sekitar 100an ribu sebulan, tapi kalau ada event atau musim tertentu seperti liburan sekolah dan Lebaran bisa sekitar 250 ribu wisatawan sebulan. Dan di tiga bulan terakhir akhir tahun kunjungannya naik," katanya.