Berburu kicak di Kauman saat Ramadhan

id Pasar takjil

Berburu kicak di Kauman saat Ramadhan

Pedagang takjil menjajakan daganganya di Pasar Sore Ramadan Kauman, Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/18.

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Gang selebar dua meter itu memang hampir tidak kentara dari jalan, namun banyaknya kendaraan yang berada di sekitarnya menjadi penanda bahwa ada sesuatu yang istimewa di gang tersebut.

Di gang di daerah Kauman Yogyakarta itu sedang digelar Pasar Sore Ramadhan yang menjajakan beraneka rupa penganan untuk menu berbuka puasa , seperti yang terlihat pada Minggu sore.

Salah satu menu yang sangat legendaris dan menjadi ciri khas di Pasar Sore Ramadhan Kauman adalah jajanan kicak, karena makanan ini hanya ditemukan selama bulan puasa saja.

"Setiap bulan puasa, saya selalu berjualan di sini. Mengisi waktu sekaligus mendapat tambahan pemasukan karena sehari-hari saya berjualan soto di sekolah," kata salah satu penjual kicak, Ginah di Yogyakarta, Minggu.

Salah satu penganan yang dijualnya adalah kicak yang dibuatnya sendiri. Satu bungkus kicak dijual dengan harga Rp3.000.

Kicak yang dibuatnya ditempatkan di wadah plastik kecil transparan yang diberi alas daun pisang. Alas daun pisang digunakan untuk membedakan kicak yang dibuatnya sendiri dengan kicak titipan dari orang lain.

Kicak terbuat dari ketan yang ditanak kemudian ditumbuk hingga menjadi jadah disajikan dengan taburan kelapa parut, gula pasir, aroma vanili dan daun pandan serta sepotong kecil buah nangka untuk menambah rasa.

Salah satu pembeli, Pradita mengatakan, kicak sangat cocok dijadikan makanan untuk berbuka puasa karena memiliki rasa manis dan gurih dengan porsi yang tidak terlalu besar.

Meskipun ada puluhan pedagang yang menjajakan kicak, namun pelopor pembuat kicak di Kauman diyakini adalah Sujilah atau dikenal dengan nama Mbah Wono.

Kicak dengan resep asli warisan Mbah Wono tersebut tetap dapat dinikmati oleh pembeli dengan mendatangi salah satu rumah yang juga berada di Gang Kauman. Rumah yang di bagian depannya menggunakan dinding bambu tersebut selalu ramai dijejali pembeli yang ingin menikmati keaslian resep kicak.

Meskipun demikian, pembeli harus datang lebih awal jika ingin menikmati kicak Mbah Wono karena kicak sudah akan ludes terjual sebelum pukul 17.00 WIB meskipun setiap hari ada 12 kilogram ketan yang dimasak untuk menjadi kicak.

Selain kicak dan beragam minuman dan makanan tradisional dengan resep asli Indonesia, di Pasar Sore Ramadhan Kauman juga dapat ditemui pedagang yang menjual makanan bercita rasa India dan timur tengah seperti roti prata atau dikenal juga dengan roti cane dan semacam kebab.

(E013)

(U.E013/B/M007/M007) 27-05-2018 17:08:30
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024