Pentas kesenian bakal digelar rutin di Malioboro

id malioboro, pentas karawitan, gamelan, ciri khas yogyakarta

Pentas kesenian bakal digelar rutin di Malioboro

Kesenian angklung di Malioboro. FOTO ANTARA/Maharani Putri Utami.

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta akan melakukan kajian untuk penguatan citra budaya dan tradisi di kawasan Malioboro yang hingga kini masih menjadi tujuan utama wisata di Kota Yogyakarta.
   
“Hal ini berawal dari sambutan baik wisatawan saat kami menampilkan kesenian karawitan dan gamelan selama libur Lebaran. Wisatawan berharap, kesenian tersebut tetap bisa tampil secara rutin di Malioboro,” kata Kepala Bidang Atraksi dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Edy Sugiarto di Yogyakarta, Minggu.
   
Selama libur Lebaran, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menampilkan kelompok kesenian dari sejumlah kampung wisata untuk mementaskan karawitan atau gamelan bertempat di Tugu KB yang berada di kompleks Taman Parkir Abu Bakar Ali.
   
Lantunan suara gamelan atau karawitan kemudian disiarkan melalui radio milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro sehingga bisa didengarkan oleh seluruh wisatawan di kawasan tersebut.
   
Edy menyebut, pentas karawitan di Malioboro akan sejalan dengan pengembangan kawasan tersebut sebagai kawasan semi pedestrian.
   
“Saat ini, penataan masih terus dilakukan dan apabila penataan sudah selesai dilakukan, maka diperlukan tambahan daya tarik di Malioboro. Salah satunya pentas seni tradisi yang benar-benar mencerminkan kesenian asli Yogyakarta,” katanya.
   
Ia berharap, pentas rutin kesenian karawitan di Malioboro setidaknya dapat dilakukan secara rutin di tiga titik yaitu di ujung utara, di bagian tengah atau sekitar pintu lama Kompleks Kantor Gubernur DIY, dan di ujung selatan.
   
Hal tersebut disebabkan, keramaian di Malioboro tidak hanya terpusat di titik-titik tertentu tetapi merata di seluruh kawasan.
   
“Seperti terlihat selama libur Lebaran tahun ini, keramaian di Malioboro merata, tidak ada titik yang lebih sepi dibanding titik lain. Artinya kawasan di sepanjang Jalan Malioboro menarik untuk dikunjungi wisatawan sehingga perlu ada tambahan atraksi khas Yogyakarta,” katanya.
   
Selain menambah daya tarik Malioboro, Edy mengatakan, pentas kesenian tradisi tersebut juga akan membantu perkembangan potensi kampung wisata di Yogyakarta.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024