Bantul (Antaranews Jogja) - Sebanyak 245 stan ramaikan pameran pembangunan bertajuk Bantul Ekspo yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, di kompleks Pasar Seni Gabusan pada 27 Juli sampai 6 Agustus 2018.
"Bantul Ekspo yang dilaksanakan selama sebelas hari ini mengambil tema "Dengan Bantul Ekspo Kita Tingkatkan Daya Saing Produk Unggulan Menuju Masyarakat Bantul yang Mandiri dan Sejahtera"," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi disela pembukaan Bantul Ekspo 2018 di Bantul, Jumat sore.
Menurut dia, sebanyak 245 stan tersebut terdiri dari 62 stan organisasi perangkat daerah (OPD), perbankan, kecamatan, organisasi binaan pemerintah, kemudian 54 stan swasta, 57 stan pasar malam, 66 stan pedagang kaki lima (PKL) dan enam stan otomotif.
"Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan meliputi pameran, lomba stan, bursa penjualan, pentas seni dan hiburan serta wahana permainan keluarga," kata Subiyanta yang juga Ketua Panitia Bantul Ekspo.
Menurut dia, ada alasan cukup rasional yang mendasari mengapa tema tersebut dipilih, di antaranya adalah meningkatkan daya saing produk unggulan lokal di era perdagangan bebas, agar bisa tetap eksis dan berkembang.
"Di era perdagangan bebas dan revolusi industri 4.0 sekarang ini mau tidak mau, suka tidak suka, produk-produk utamanya kerajinan dari pelaku usaha harus mampu bersaing di pasar karena adanya tuntutan masyarakat yang semakin mengedepankan kualitas," katanya.
Ia mengatakan, sedangkan ikon Bantul Ekspo ini adalah 'Angkringan', yang memiliki filosofi mendalam terutama bagi masyarakat Jawa, yaitu bukan hanya sekadar tempat mengisi perut dengan harga murah, namun juga sebagai tempat sosialisasi antar warga dan sebagai simbol egaliter antarmanusia.
"Angkringan juga sebagai suatu sarana berkumpulnya masyarakat antarkelas sosial untuk berdiskusi dan berembug, sebagai sarana bagi masyarakat untuk membaur satu dengan lain tanpa memandang jabatan dan status sosial," katanya.
Sementara itu, Subiyanta mengatakan, Bantul Ekspo yang merupakan event tahunan ini dari waktu ke waktu animo masyarakat untuk mengikuti dan menyaksikan Bantul Ekspo tidak pernah berkurang, bahkan semakin meningkat, tetapi yang jadi masalah adalah keterbatasan anggaran dan lahan Pasar Seni Gabusan.
"Sebagai OPD relatif baru, kami baru dua kali menyelenggarakan event ini, sehingga semua masalah yang ada tersebut menjadi tantangan yang harus diatasi demi keinginan untuk tidak mengecewakan masyarakat yang cinta Bantul Ekspo," katanya.
Berita Lainnya
Produk halal Indonesia dipamerkan di Turki
Senin, 28 November 2022 7:11 Wib
Pemkab memperkirakan transaksi Bantul Ekspo 2019 capai Rp3,15 miliar
Senin, 5 Agustus 2019 9:02 Wib
Bantul Ekspo diharapkan menjadi etalase hasil pembangunan dan kreativitas
Sabtu, 27 Juli 2019 5:10 Wib
Bantul Ekspo 2019 menargetkan 200 ribu pengunjung
Jumat, 26 Juli 2019 9:50 Wib
Pandak Ekspo 2019 mempromosikan produk unggulan UMKM
Jumat, 3 Mei 2019 20:55 Wib
Pemkab targetkan transaksi Rp15 miliar Bantul Ekspo
Senin, 30 Juli 2018 8:55 Wib
Bantul Ekspo 2018 tumbuhkan sektor usaha UMKM
Sabtu, 28 Juli 2018 9:25 Wib
Bantul Ekspo menjadi etalase aneka produk
Jumat, 27 Juli 2018 21:46 Wib