Pedagang pasar rakyat di Gunung Kidul diminta berjualan setiap hari

id Pasar playen,Pasar rakyat

Pedagang pasar rakyat di Gunung Kidul diminta berjualan setiap hari

Pemkab Gunung Kidul, berkomitmen mempertahakan pasar tradisional dari gempuran pasar modern. Salah satu upayanya, pemkab melakukan rehabilitasi Pasar Playen. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pedagang pasar rakyat yang ada di wilayah ini berjualan setiap hari supaya dapat bersaing dengan toko modern yang saat ini mulai bermunculan di seluruh kecamatan.
     
Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunung Kidul Ari Setiawan mengatakan pemkab mengelola pasar rakyat sebanyak 38 lokasi yang tersebar hampir di semua kecamatan kecuali Kecamatan Patuk.
     
"Kami mengelola 38 pasar rakyat. Kami akan mengupayakan pasar buka setiap hari supaya dapat bersaing dengan toko modern," katanya.
     
Dia mengatakan saat ini, pihaknya terus menginventarisasi pasar tersebut untuk menentukan langkah ke depan terkait perkembangannya. Selain itu tahun ini pihaknya menganggarkan Rp51,39 miliar untuk merevitalisasi sejumlah pasar, adapun diantarantanya adalah Pasar Playen di Desa Ngawu, Kecamatan Playen; Pasar Mentel, Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari; Pasar Bedoyo, di Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong dan Pasar Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari.
     
Tahap pertama revitalisasi merupakan pasar yang berada di lokasi strategis seperti jalur perbatasan dengan wilayah lain, selain itu juga lokasi yang berdekatan atau jalur wisata.
     
"Untuk Pasar Playen yang saat ini tengah dikerjakan, akan menjadi salah satu lokasi pasar yang menjadi percontohan pasar sehat," katanya.
     
Ari menyampaikan dengan perbaikan ini diharapkan masyarakat dan pedagang bisa memanfaatkan setiap hari pasar tradisional. "Apalagi saat ini pariwisata sedang dikenal secara luas, bisa dimanfaatkan untuk menjual aneka produk yang ada di sekitar lokasi. Kami terus mendorong agar pasar dibuka setiap hari, karena selama ini sebagian masih buka lima hari sekali, lima hari dua kali buka," katanya.
     
Dibagian lain, menurut dia, dengan upaya perbaikan ini diharapkan bisa menggenjot pemasukan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar. PAD dari sektor pasar bisa diperoleh dari sewa kios hingga parkir di sekitar pasar.
       
"Dalam APBD 2018 kita ditarget Rp2,2 miliar, dan dalam APBD Perubahan nanti target kita naik menjadi Rp3,1 miliar. Kami optimis, sampai Agustus kemarin sudah mencapai Rp2 miliar. Meski pendapatan jauh dari uang yang dikeluarkan untuk membangun, tetapi yang terpenting perekonomian masyarakat bisa tumbuh," katanya.
     
Salah seorang pedagang Pasar Playen Kardi berharap nantinya Pasar Playen yang saat ini tengah dibangun bisa lebih bersih dan nyaman. Sehingga para pembeli semakin banyak. "Semoga kedepan pasarnya lebih nyaman," katanya.