Kementerian LHK serahkan 30 motor sampah untuk DIY

id motor sampah

Kementerian LHK serahkan 30 motor sampah untuk DIY

Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Anggota DPR RI secara simbolis menyerahkan bantuan motor sampah kepada kelompok dari DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyerahkan bantuan sebanyak 30 motor roda tiga pengangkut sampah kepada 30 kelompok yang berasal dari tiga kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta.
    
"Jadi ini (bantuan) skala nasional atas inisiatif dan aspirasi dari Aggota Komisi VII DPR RI. Jadi ada sekitar 30 motor sampah untuk tiga kabupaten," kata Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 Kementerian LHK Sinta Saptarina Soemiarno usai penyerahan bantuan di Bantul, Minggu.
    
Menurut dia, 30 motor roda tiga pengangkut sampah itu diserahkan kepada 30 kelompok pengolah sampah dari tiga kabupaten se-DIY, yaitu dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Sleman.
    
Dia menjelaskan, tujuan dari pemberian bantuan motor sampah ini diantaranya supaya ada infrastruktur yang khusus mengenai pengolahan sampah, karena diakui sampah sekarang ini masalahnya sudah sangat kompleks.
    
"Karena dalam kesehariannya itu (produksi sampah) per orang sekitar 0,7 kilogram, sehingga kalau dari hitung-hitungan, TPA (tempat pembuangan akhir) itu tidak akan memungknakn untuk menampung sampah," katanya.
    
Sinta mengatakan, program tersebut juga sebagai upaya menggalakkan pengolahan sampah sesuai implementasi Peraturan Presiden tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Pengolaan Sampah dari rumah tangga dan sejenis rumah tangga.
    
"Itu mengharuskan pemerintah pusat dan daerah mengelola sampahnya 70 persen, rumah tangga harus mengurangi 30 persen. Jadi harus ada pengurangan penggunaan plastik, kemudian bisa mendaur ulang maupun pemanfaatan kembali melalui 3R, reuse, reduce, recycle," katanya.
    
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman mengatakan, sebenarnya bantuan motor sampah yang diajukan ke pemerintah jumlahnya lebih dari yang diserahkan tersebut, namun yang direalisasikan baru 30 motor sampah.
    
"Ini nanti akan segera kita tumbuhkembangkan, dan yang paling saya senang itu kebanyakan kaum muda yang kenal saya lewat media sosial. Jadi ini akan kita kawal sampai sukses, baik dalam manajemen maupun dalam pengolahan," katanya.
    
Gandung mengatakan, dengan bantuan motor sampah ini harapannya kelompok lebih kreatif dan merasakan manfaat sampah dan tidak menganggap sampah sebagai limbah yang merugikan, tapi bisa memanfaat untuk ekonomi.
    
"Harapannya sampah itu tidak hanya sekadar dikumpul, kemudian dibuang, tapi ada pemilahan dan pengolahan setelah sampah terkumpul. Kalau biasanya kan dikumpul kemudian dibuang ke depo, kalau ini tidak, sehingga bisa menjadi produk ekonomis," katanya.