Kulon Progo diminta membangun Jembatan Nglinggan Pantai Trisik

id Pantai Trisik

Kulon Progo diminta membangun Jembatan Nglinggan Pantai Trisik

Gelombang tinggi hamtam Pantai Trisik, Kabupaten Kulon Progo. (FOTO ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Kelompok sadar wisata Pantai Trisik, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah setempat membangun Jembatan Nglinggan yang menuju objek wisata Pantai Trisik.
     
Ketua Konservasi Penyu Abadi Pantai Trisik Joko Samudra di Kulon Progo, Minggu, mengatakan bus pariwisata ukuran sedang dan besar tidak bisa masuk ke Pantai Trisik karena Jembatan Nglinggan sangat sempit, hanya cukup dilewati mobil dan bus ukuran kecil atau shuttle bus.
     
"Kami sudah mengajukan permohonan pembangunan Jembatan Nglinggan kepada Dinas Pariwisata dan pemkab, namun sampai saat ini tidak ada respon," kata Joko.
     
Ia mengatakan salah satu penyebab lambanya perkembangan Pantai Trisik disebabkan sempitnya Jembatan Nglinggan dan jalan menuju Pantai Trisik. Dua infrastruktur ini sangat strategis untuk perkembangan Pantai Trisik ke depan dalam rangka menyambut Bandara NYIA.
     
"Saat ini, Pantai Trisik mulai bangkit. Masyarakat dan pokdarwis secara swadaya mengembangkan kawasan Pantai Trisik, dengan mendirikan Laguna Pantai Trisik. Hal ini perlu diimbangi kesigapan pemkab dalam bidang infrastruktur," kata Joko.
   
Selain masalah jembatan, menurut Joko, masalah tahunan yang dihadapi pokdarwis dalam mengembangkan Pantai Trisik, yakni sampah dari hulu yang sangat banyak. Sampah akan terus menumpuk pada musim hujan.
     
Sampah yang masuk ke Pantai Trisik, bukan lagi sampah kayu atau daun-daun, tetapi sudah dalam wujud sampah plastik. Hal ini sangat memprihatinkan, dan sangat miris. Hal ini menggambarkan hulu Sungai Progo tidak peduli dengan sampah dan dampak yang bisa ditimbulkan.
     
"Sampah dari Sungai Progo ini merupakan masalah tahunan di Pantai Trisik. Setiap kali dibersihkan, selang beberapa menit sudah ada lagi. Hal ini perlu ada kebijakan pemkab dalam penanganan sampah di pantai," katanya.
   
Ketua Pengelola Laguna Pantai Trisik Sumardi mengatakan masyarakat Trisik secara swadaya membangunan Laguna Pantai Trisik. Total anggaran yang dikeluarkan sudah mencapai Rp1,3 miliar.
     
Pada awal dibangun, Laguna Pantai Trisik mampu menghasilkan pendapatan Rp90 juta per minggu. Hal ini perlu dukungan pemkab dan Dispar dalam bidang infrastruktur.
     
"Kami mohon pemkab membangun Jembatan Nglinggan dan memperlebar akses jalan menuju Pantai Trisik supaya bus pariwisata ukuran besar bisa masuk. Kami yakin, Pantai Trisik akan menjadi tujuan utama wisatawan setelah Bandara NYIA beroperasi," katanya.
     
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Kulon Progo Sari Wulandari mengatakan pihaknya sudah mengusulkan ke DPUPKP Kulon Progo, namun berdasarkan perhitungan untuk membangun Jembatan Nglinggan membutuhkan anggaran sangat besar.
     
"Anggaran yang dibutuhkan sangat besar. DPUPKP berusaha mengakses anggaran dari BBWSSO supaya dibangunkan jembatan," katanya.