Bantul akan turunkan angka kemiskinan menjadi sembilan persen

id Miskin

Bantul akan turunkan angka kemiskinan menjadi sembilan persen

Keluarga miskin (Foto antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan berupaya menurunkan angka kemiskinan menjadi sembilan persen dari saat ini yang masih sebesar 14 persen dari total penduduk Bantul.
     
Asisten III Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Bantul Totok Sudarto di Bantul, Kamis, mengatakan, upaya penurunan angka kemiskinan hingga sembilan persen itu ditarget bisa tercapai dalam dua tahun atau sampai 2020.
     
"Di tahun 2019 ini rencana kita akan turunkan dari 14 persen menjadi 12 persen, kemudian pada 2020 dari 12 persen menjadi sembilan persen. Tetapi kita ingin (menurunkan) lebih cepat lebih baik," katanya. 
     
Menurut dia, upaya dalam menekan angka kemiskinan di Bantul yang masih tinggi sebesar 14 persen telah dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) pada 2018, agar bisa dilakukan secara komprehensif oleh semua pihak. 
     
"Inti dari Musrenbang adalah pengurangan angka kemiskinan, menurunkan kemiskinan. Kemiskinan di Bantul masih 14 persen lebih, makanya terus akan ditekan paling tidak sama dengan DIY," katanya.
     
Totok mengatakan, salah satunya adalah dengan mengentaskan angka kemiskinan di kalangan orang tua dan disabilitas dengan peningkatan asupan nutrisi, karena selama ini kurangnya nutrisi menjadi instrumen untuk dikategorikan warga miskin. 
     
"Salah satunya tentang kemiskinan atau orang-orang tua dan disabilitas akut terutama disabilitas yang benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa. Pemerintah mengucurkan dana untuk kegiatan program boga sehat," katanya. 
     
Dia mengatakan, Pemda juga punya keinginan agar data kemiskinan di Bantul nantinya betul-betul akurat berdasarkan 'by name by adress', sehingga nantinya program bantuan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan tepat sasaran. 
     
"Karena kami pun kurang percaya apa betul Bantul itu 14 persen angka kemiskinan, kok banyak banget. Padahal menurut catatan tidak seperti itu, makanya kita akan turunkan terus," katanya.