Polres Gunung Kidul: ada 8.096 pelanggaran selama Operasi Patuh 2019

id Operasi patuh,Polres Gunung Kidul,antaranews.com

Polres Gunung Kidul:  ada 8.096 pelanggaran selama Operasi Patuh 2019

Petugas Kepolisian Resor Kulon Progo melakukan operasi patuh di kawasan Bukit Menoreh, tepatnya di Kecamatan Girimulyo. (HO-Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Maryanto)

Gunung Kidul (ANTARA) - Kepolisian Resor Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 8.096 pengendara kendaraan bermotor terjaring razia selama Operasi Patuh Progo 2019 dari 27 Agustus sampai 11 September.

Kasatlantas Polres Gunung Kidul AKP Anang Tri Nuviyan di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan dari total 8.096 pelanggaran, terdiri dari sanksi tilang sebanyak 4.331 orang, kemudian sisanya 3.765 orang dikenakan sanksi teguran.

"Operasi patuh ini digelar secara serentak. Kami berharap dengan pelaksanaan operasi ini sebagai salah satu upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di Gunung Kidul," kata Anang.

Ia juga berharap usai operasi, para pengendara bisa terus tertib dan menjadi pelopor keselamatan dalam berlalu lintas.

"Selain itu, kami juga meminta untuk terus berhati-hati karena pada saat terjadi kecelakaan, tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain," katanya.

Anang mengatakan sasaran dari operasi patuh, selain kelengkapan surat kendaraan, operasi ini juga menyasar delapan sasaran yang dilakukan mulai dari penggunaan sirine tak sesuai peruntukan, angkutan barang mengangkut penumpang, pengendara di bawah umum. Selain itu ada juga rasia pengendara yang mabuk minuman keras, melawan arus, tidak menggunakan sabuk keselamatan, menggunakan ponsel saat berkendara, tidak memakai helm hingga melewati batas kecepatan berkendara.

"Kalau ada yang melanggar, maka akan kami tindak dengan tegas sehingga banyak yang ditilang,” katanya.

Sementara itu, Kepala Posko Operasi Patuh Progo 2019, Iptu Jarwanto mengatakan selain mendata jumlah pelanggar, pada saat operasi patuh, polisi juga mencatat jumlah kecelakaan. Selama dua minggu operasi, ada 30 kecelakaan yang mengakibatkan kerugian material sebanyak Rp17.100.000.

"Selama operasi tidak ada korban meninggal dunia, karena korban hanya mengalami luka ringan sebanyak 44 orang dan satu orang lainnya mengalami luka berat,” katanya.