Gunung Kidul imbau perantau tidak mudik

id COVID-19,Perantau Gunung Kidul,Gunung Kidul,Wakil Bupati Gunung Kidul

Gunung Kidul imbau perantau tidak mudik

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi. ANTARA/Sutarmi

Gunumg Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau kepada seluruh warga yang sedang berada diperantuan untuk tidak mudik hingga pandemi COVID-19 berakhir.

Wakil Bupati Gunung Kidul, Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Rabu mengharapkan orang tua yang anaknya berada diperantauan untuk mengingkatkan anaknya tidak mudik terlebih dahulu.

"Menurut pandangan kami, cara seperti ini paling evektif supaya perantau tidak mudik tersebih dahulu. Kalau orang tua harus memberi nasihat kepada putra putrinya cucunya, agar bisa menjaga kesehatan dan keselamatan," kata Immawan.

Ia mengatakan jumlah perantau yang sudah kembali ke Gunung Kidul sebanyak 10.029 orang. Namum sejak empat hari terakhir peningkatan pemudik cukup rendah, hanya sekitar 250 orang. Menurutnya, ketaatan warga Gunung Kidul diperantauan cukup baik, karena tercatat ada ratusan ribu warga yang merantau.

"Saat saya mengunjungi kepala desa, ada kepala desa yang berkomunikasi dengan warga perantauan. Perantau akhirnya menyetujui untuk tidak mudik," katanya.

Menurut dia, dengan imbauan langsung dari orang tua ini akan lebih efektif dan akan lebih banyak dituruti. Sebab, mudik hanya sebagai sarana silaturahmi, tetapi yang lebih utama keterkaitan batin orang tuanya. "Jadi kalau orang tuanya mengiklaskan tahun ini tidak mudik akan lebih manjur," kata Immawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan selama ini pemudik dipantau langsung oleh desa melalui Sistem Informasi Desa (SID), dan puskesmas bisa mendata. Apalagi mereka meninggalkan nomor telepon sehingga petugas kesehatan bisa memantau.

Pemudik juga harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.

"Dengan ini kita bisa memantau kesehatan sebagian besar pemudik," kata Dewi.