Kemendikbud: Bantuan UKT sasar mayoritas PTS di daerah

id KIP Kuliah,UKT

Kemendikbud: Bantuan UKT sasar mayoritas PTS di daerah

Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud Abdul Kahar (kanan) dan kata Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbud Paristiyanti Nurwadani dalam temu media di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (3/8/2020) (ANTARA/Prisca Triferna)

Jakarta (ANTARA) - Bantuan uang kuliah tunggal (UKT) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyasar mayoritas perguruan tinggi swasta di daerah, kata Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud Abdul Kahar.

Menurut Abdul Kahar, sekitar 60 persen dana bantuan itu akan dialokasikan ke perguruan tinggi swasta (PTS) karena paling banyak merasakan dampak tidak langsung yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.

"Kami prioritaskan karena PTS banyak di remote area (daerah) yang memang bekerja untuk orang-orang yang tidak mampu," kata Abdul Kahar ketika ditemui usai konferensi pers Teman KIP di Kantor Kemendikbud di Jakarta pada Senin.

Kemendikbud rencananya akan memberikan bantuan UKT dengan total anggaran Rp1,007 triliun bagi 419.605 mahasiswa yang terdampak COVID-19. Bantuan sebesar Rp2,7 juta per orang itu akan diberikan kepada mahasiswa semester 3,5 dan semester 7 yang masih menjalani studi, tidak menerima KIP-Kuliah dan perekonomian keluarganya terdampak pandemi.



Bantuan itu akan diberikan untuk satu semester pada tahun ajaran 2020/2021, meski pemerintah telah mempertimbangkan kemungkinan penambahan waktu jika pandemi COVID-19 berlangsung hingga dua semester.

Langkah itu dilakukan Kemendikbud untuk merealisasikan amanah Presiden Joko Widodo untuk membantu para mahasiswa dalam kondisi pandemi yang terjadi saat ini di Indonesia dan mencegah DO masif dari perguruan tinggi terutama swasta.

"Mas Menteri (Nadiem Makarim) ingin menjamin amanah Presiden betul-betul dikawal. Amanahnya jelas tidak ada satu pun, kalau memungkinkan, agar mahasiswa tidak ada yang DO karena COVID-19," kata Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbud Paristiyanti Nurwadani, yang juga hadir dalam temu media itu.


 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024