Kasus sembuh dari COVID-19 di Bantul bertambah 53 orang

id Dinkes Bantul

Kasus sembuh dari COVID-19 di Bantul bertambah 53 orang

Petugas kesehatan Dinkes Bantul khusus penanganan kasus COVID-19 (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pasien yang dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir bertambah 53 orang, sehingga total angka kesembuhan dari virus corona itu hingga Sabtu menjadi 7.259 orang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Bantul dalam siaran pers Pemkab Bantul di Bantul, Sabtu malam, menyebut pasien sembuh itu terbanyak dari Kecamatan Sewon 17 orang, Kecamatan Bantul tujuh orang, dan Bambanglipuro enam orang, dan Sedayu lima orang, Pajangan empat orang, Pandak tiga orang, sisanya dari Srandakan, Dlingo dan Pleret, masing-masing dua orang, serta dari Sanden, Kretek, Pundong, Jetis, dan Banguntapan, masing-masing satu orang.

Untuk kasus konfirmasi positif COVID-19 dalam periode yang sama bertambah 48 orang dari Banguntapan delapan orang, Bantul enam orang, dari Bambanglipuro lima orang, Sewon lima orang, Pajangan empat orang, Pleret empat orang, dan Kasihan empat orang.

Dari Kecamatan Pandak tiga orang, sisanya dari Kretek, Jetis, Imogiri, dan Sedayu, masing-masing dua orang, serta dari Dlingo satu orang, sehingga total kasus positif COVID-19 di Bantul secara akumulasi sampai dengan hari ini sebanyak 8.236 orang.

Untuk kasus positif COVID-19 yang meninggal pada Sabtu terdata satu orang dari Kecamatan Pajangan, sehingga totalnya menjadi 244 kasus kematian.

Dengan perkembangan kasus COVID-19 dalam sehari itu, maka data pasien positif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi di selter maupun beberapa rumah sakit rujukan berjumlah 733 orang.

Satgas Penanganan COVID-19 Bantul mengajak masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga jarak fisik, hindari kerumunan, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan selalu menggunakan masker saat keluar rumah.

"Karena protokol kesehatan itu menjadi salah satu strategi untuk bisa memutus mata rantai perkembangan COVID-19, tanpa ada itu tentunya kita akan sulit mengendalikan perkembangan COVID-19 di Bantul," kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Bantul Helmi Jamharis.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024