Keluarga penerima manfaat PKH di Gunung Kidul bertambah

id KPM,PKH,Gunung Kidul,Dinsos Gunung Kidul

Keluarga penerima manfaat PKH di Gunung Kidul bertambah

Keluarga Pemerima Manfaat di Gunung Kidul membelanjakan bantuan sosial tunai untuk membeli kebutuhan pokok. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Keluarga penerima manfaat dalam program keluarga harapan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2020, bertambah 5.000 kepala keluarga kurang mampu akibat terdampak pandemi COVID-19.

Koordinator PKH Gunung Kidul Suro Tri Wibowo di Gunung Kidul, Senin, mengatakan berdasarkan pembaharuan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), jumlah keluarga penerima manfaat bertambah 5.000 kepala keluarga (KK).

"Penambahan jumlah KPM karena adanya tambahan jumlah keluarga yang terkena dampak COVID-19 yang menyebabkan mereka berada di garis kemiskinan," kata Suro Tri Wibowo.

Ia mengatakan situasi ekonomi yang lesu membuat jumlah keluarga tak mampu ikut bertambah. Situasi pandemi masih berlangsung, ia memperkirakan jumlah PKM bisa bertambah lagi.

"Saat ini, jumlah KPM yang akan menerima manfaat masih dalam pendataan dari Dinas Sosial (Dinsos) Gunung Kidul dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI," katanya.

Selain bertambah 5.000 KPM, ada juga KPM yang melepas statusnya sebagai penerima PKH. Adapun selama 2020, sekitar 4.000 lebih KPM melepas status PKH.

"Jadi bisa dikatakan antara pengurangan dan penambahan penerima PKH di Gunung Kidul imbang," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Sosial Dinsos Gunung Kidul Hadi Hendra Prayoga mengatakan ada 137.824 rumah tangga (ruta) yang terdaftar dalam DTKS yang menerima PKH. Jumlah itu tersebar di 18 kecamatan, terbanyak berada di Kecamatan Semanu dengan 35.403 Anggota Rumah Tangga (ART), menyusul Wonosari sebanyak 34.109 ART, dan Semin mencapai 33.287 ART.

"Apabila dirinci secara individu, jumlahnya mencapai 442.248 ART," katanya.