Jakarta (ANTARA) - Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran (APG) sebanyak dua kali dengan maksimal jarak luncur hingga sejauh 1.500 meter mengarah ke barat daya pada Senin pagi.
"Berdasarkan data yang dihimpun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran yang pertama terjadi pada pukul 02.03 WIB dengan amplitudo 40 milimeter selama 134 detik dan estimasi jarak luncur 1.300 meter," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati di Jakarta.
Kemudian yang kedua tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 milimeter selama 150 detik dan estimasi jarak luncur sejauh 1.500 meter pada pukul 05.11 WIB.
Dari segi meteorologi yang dipantau sejak pukul 00.00-06.00 WIB BNPB melaporkan cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Selanjutnya suhu udara 14-21 derajat celsius, kelembapan udara 75-96 persen, dan tekanan udara 565-700 mmHg. Volume curah hujan tiga milimeter per hari.
"Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan sejak 5 November 2020 hingga hari ini, maka disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif," ujar Raditya.
Mengenai status aktivitas tersebut, maka BPPTKG menetapkan Gunung Merapi dalam level III atau siaga.
Adapun BPPTKG juga menjelaskan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh tiga kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Dalam hal ini, BNPB mengharapkan agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan selalu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Kegiatan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan sementara.
"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi," kata dia.
Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Lainnya
Jaga kesehatan kulit, perbanyak minum air saat cuaca panas di Indonesia, papar pakar
Selasa, 7 Mei 2024 9:38 Wib
Cuaca panas Indonesia hambat pemberian layanan kesehatan
Sabtu, 4 Mei 2024 17:54 Wib
MU minat rekrut Harry Kane musim panas tahun lalu
Sabtu, 4 Mei 2024 15:09 Wib
Saat cuaca panas, kurangi konsumsi kafein
Sabtu, 4 Mei 2024 15:02 Wib
Gunung Ruang, Sulut, miliki potensi bahaya awan panas-banjir lahar
Kamis, 2 Mei 2024 17:07 Wib
Bukan "heatwave", udara panas yang melanda RI
Kamis, 2 Mei 2024 10:20 Wib
Menurun, aktivitas erupsi Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 8:29 Wib
Real Madrid kontra Barcelona laga panas
Minggu, 21 April 2024 20:39 Wib