Kementan pantau ketersediaan bahan pokok di Pasar Kepuh Kuningan

id kementan

Kementan pantau ketersediaan bahan pokok di Pasar Kepuh Kuningan

Kementan memantau ketersediaan bahan pokok di Pasar Kepuh Kuningan (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerjunkan jajarannya ke lapangan untuk memantau ketersediaan bahan pangan pokok di Pasar Kepuh Kuningan menghadapi Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Hal ini sebagai salah satu wujud konkret komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk senantiasa menjamin ketahanan pangan nasional. 

"Saya pantau terus perkembangan stok dan harga pangan pokok setiap minggunya. Semua pejabat saya harus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah," kata Syahrul dalam siaran pers dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang diterima di Yogyakarta, Selasa.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan sebagai upaya mendeteksi peringatan dini ketersediaan pangan nasional. 

"Kami bentuk Satgas Pangan Tingkat Nasional, khususnya wilayah Jawa Barat. Mereka bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Jika ada data warna merah, harus ada penyusunan strategi dan rekomendasi 'treatment' pemerintah," kata Dedi Nursyamsi.

Polbangtan YoMa mendapatkan mandat untuk melakukan monitoring ketersediaan, kebutuhan, dan harga komoditas pangan di Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bekerja sama dengan Dinas terkait. 

Kepala UPPM Polbangtan YoMa Hermawan mewakili Direktur Polbangtan YoMa terjun langsung ke pasar menyatakan bahwa kolaborasi antara Kementan dan Dinas terkait merupakan kunci keberhasilan upaya ini. 

"Kementan berkomitmen serta turut andil untuk bersama-sama dengan kementerian lain dan pemerintah daerah bersama SKPD untuk menjaga ketahanan stok dan stabilitas harga komoditas pangan. Di Kabupaten Kuningan, kami bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian beserta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian, terus memonitoring, mendata ketersediaan pangan, kebutuhan pangan masyarakat dan pergerakan harga pangan," kata Hermawan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Ahmad Juber mengatakan bahwa pihaknya juga telah meluncurkan aplikasi digital untuk membantu masyarakat di wilayahnya mengkses harga pangan secara "real time". 

"Masyarakat Kuningan saat ini bisa mengakses informasi harga pangan melalui 'SiBaDU MiRakyat' atau Aplikasi Pelaku Ekonomi Kerakyatan. Melalui link https://bankdata.wimarket.id/ , masyarakat, petani, produsen pangan, pedagang bisa memantau harga pangan di tingkat pasar, seperti Pasar Kepuh, Pasar Ciawigegang, dan seterusnya," katanya. 

Dari pantauan tim di lapangan, khususnya Pasar Kepuh Kuningan, harga bahan pangan masih terpantau wajar. Tercatat harga daging sapi dan daging domba pada kisaran Rp130 ribu per kilogram, sementara harga daging ayam ras Rp36 ribu, telur ayam Rp24 ribu, disusul harga cabai rawit dan cabai merah serta bawang merah Rp30 ribu, Rp28 ribu, dan Rp24 ribu. 

Pedagang setempat mengakui saat Bulan Ramadhan terjadi kenaikan permintaan dibanding hari biasa. "Memasuki minggu ke-2 Bulan Ramadhan, belum ada permintaan yang tinggi dari pelanggan dan masyarakat Kuningan di Pasar Kepuh," kata seorang pedagang Sulaeman. 

"Kalau ramai, kami baru bisa tutup jualan pukul 16.00 WIB untuk melayani pembeli, sekarang mah paling pukul 14.00 WIB sudah bisa pulang tutup dagangan. Kalau harga di pasar sejak beberapa bulan lumayan stabil, kami sesuai kiriman dapatnya barang dari supplier ke pasar. Stok untuk dagangan juga aman karena produsennya banyak dari Kuningan dan sekitarnya," katanya.