Memasuki musim kemarau, petani di Sleman diimbau cek sumber air

id Dinas Pertanian Sleman ,Musim kemarau ,Pertanian Sleman,Kabupaten Sleman ,Sleman

Memasuki musim kemarau, petani di Sleman diimbau cek sumber air

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau petani maupun kelompok tani untuk mengecek kondisi sumber air untuk pertanian memasuki musim kemarau tahun ini.

"Menghadapi musim kemarau ini petani kami imbau untuk melakukan pengecekan kondisi sumber-sumber air untuk pertanian agar tetap dapat melakukan proses tanam," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Selasa.

Menurut dia, sumber-sumber air yang perlu dicek seperti sumur untuk pertanian yang ada di area persawahan dan pompa-pompa air yang digunakan untuk mengalirkan air ke persawahan.

Baca juga: BPBD DIY menyiapkan mitigasi kelangkaan air bersih saat kemarau

"Kami imbau semua sarana tersebut mulai dilakukan pengecekan, apakah masih bisa berfungsi lancar atau tidak, baik itu sarana dari bantuan pemerintah maupun sari swadaya petani," katanya.

Ia mengatakan, mengacu informasi dari BMKG diperkirakan puncak musim kemarau akan berlangsung selama 18 hingga 19 dasarian terjadi pada Juli - Agustus dan akan berakhir pada dasarian ketiga Oktober 2023.

"Musim kemarau, apalagi diperkirakan kemarau panjang, akan sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi agar pertanian tetap dapat berjalan," katanya.

Suparmono mengatakan, sebagai antisipasi untuk kekurangan air untuk pertanian saat pada musim kemarau tahun ini, pihaknya telah mempersiapkan bantuan berupa pompa air dan sumur untuk daerah rawan kekeringan.

"Kami sudah menyiapkan bantuan untuk petani berupa pompa air sebanyak 53 unit, saat ini sudah selesai dan siap dibagikan," katanya.

Ia mengatakan, antisipasi lain yang juga akan dilakukan yakni dengan pembuatan Irigasi Air Tanah Dangkal (IATD) di area ladang pertanian sebanyak dua unit sumur dangkal kedalaman 30 meter dan 25 paket sumur ladang untuk pertanian pangan, 10 paket sumur ladang untuk komoditas hortikultura dan peternakan dan tiga unit sumur dangkal, satu paket sumur ladang terdiri dari dua unit sumur bor sedalam 15 meter dan satu unit mesin pompa air.

"Diharapkan dengan bantuan ini petani tetap bisa melakukan penanaman dan tidak sampai terjadi puso pada tanaman pertanian," katanya.

Baca juga: Dinas Pertanian Sleman lakukan percepatan tanam antisipasi kemarau panjang
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024