Bawaslu DIY : Pilkada Sleman paling rawan pelanggaran

id bawaslu diy

Bawaslu DIY : Pilkada Sleman paling rawan pelanggaran

BAWASLU DIY (Bawaslu-diy.go.id)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Pengawas Pemilu Daerah Istimewa Yogyakarta menilai pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Sleman akan paling rawan pelanggaran dibandingkan kabupaten lainnya karena hanya pertarungan "head to head" antara pasangan yang sama-sama petahana.

"Kami prediksi pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Sleman akan menjadi paling panas dan rawan pelanggaran," kata anggota Bawaslu DIY, Divisi Penindakan Pelanggaran Sri Rahayu Werdaningsih, Kamis.

Menurut dia, dibandingkan daerah lain, yakni Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul saat pilkada serentak nanti karena yang maju dalam pemilihan adalah bupati dan wakil bupati yang saat ini masih menduduki jabatannya.

"Dua pasangan calon yang akan saling bertarung tersebut adalah Sri Purnomo yang merupakan petahana bupati didampingi wakil calon bupatinya Sri Muslimatun dan Yuni Satia Rahayu yang merupakan petahana wakil bupati berpasangan dengan Danang Wicaksono," katanya.

Sri Purnomo sendiri diusung koalisi partai politik PAN, Nasdem, Demokrat, PKB, Golkar, PPP, serta Hanura dan PBB, sedangkan Yuni Satya Rahayu yang didampingi oleh Danang Wicaksana yang diusung PDIP, Gerindra, serta PKS.

Ia mengatakan, jika dibandingkan Kabupaten Gunung Kidul serta Bantul, panasnya Pilkada di Sleman nanti memang lebih menonjol.

"Di Kabupaten Gunungkidul, Pilkada lebih menarik, demokratis. Karena paling banyak pasangan calon yang bertarung. Yaitu ada empat pasangan. Satu pasangan diantaranya merupakan calon perseorangan, yaitu Benyamin Sudarmadi dan Mustangid. Untuk di Bantul, ada dua pasangan calon. Tapi konon, lebih menonjol (dukungan) di satu pasangan," katanya.

Sri Rahayu mengatakan, saat ini proses dalam kesiapan melakukan Pilkada serentak tersebut sudah sampai ke tes kesehatan. Untuk pemilihannya baru akan berlangsung pada 9 Desember mendatang.

"Di Sleman sekarang baru tes kesehatan. Di Gunung Kidul sudah kemarin, tapi kemungkinan masih berlangsung," katanya.

Ia mengatakan, dengan kemungkinan panasnya Pilkada di Kabupaten Sleman tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian.

"Koordinasi ini untuk meminimalkan adanya pelanggaran-pelanggaran yang bisa timbul. Saat ini pastinya kepolisian sudah siap-siap," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan Polda DIY secara umum siap melakukan pengamanan pelaksanaan Pilkada di tiga kabupaten tersebut, tanpa ada perbedaan, daerah yang potensi pelanggarannya tinggi maupun tidak.

"Dalam pengamanan pilkada tidak ada perbedaan, secara umum kami amankan semuanya. Harapan kami pelaksanaan pilkada tidak ada kejadian gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang menonjol, dan tetap kondusif," katanya.*
(V001)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024