Kemendikbud buka peluang sineas berkarya film pendek

id sieas fil perndek

Kemendikbud buka peluang sineas berkarya film pendek

Direktur Kesenian Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sulistyo Tirtokusumo (id.facebook.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka kesempatan kepada sineas muda untuk kembali berkarya dalam program Pendukungan Pembinaan dan Pengembangan Film Pendek di Dalam dan Luar Negeri 2012.

Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kemdikbud, Sulistyo Tirtokusumo mengatakan program ini dilatarbelakangi karena film pendek sekarang ini bisa dilakukan oleh siapa saja sehingga memunculkan banyak komunitas film pendek.

"Kami mendukung komunitas film pendek itu dengan pembinaan dan dukungan dana. Kami memberikan insentif untuk lebih mengembangkan perfilman Indonesia dengan menganggarkan Rp250 juta masing-masing kepada 16 pembuat film pendek," kata Sulistyo dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Program Pendukungan Pembinaan dan Pengembangan Film Pendek di Dalam dan Luar Negeri akan membantu pendanaan untuk pengiriman film ke festival dan pasar film internasional  kepada 200 pengirim film tersebut.

Sulityo yakin dukungan tersebut nantinya akan memberikan kebebasan berkreativitas kepada sineas muda untuk berkarya.

"Kami tidak akan membelenggu kreatifitas dalam membuat film pendek sebab film pendek yang dibuat berdasarkan kreatifitas dengan sendirinya akan bertanggungjawab terhadap karya filmnya," kata Sulistyo.

Kegiatan pengembangan film pendek ini akan berlangsung selama November hingga Desember 2012. Terdiri dari Program Dukungan Partisipasi Internasional,
   Program Apresiasi Insan Film Pendek Indonesia  ke Festival Film Internasional itu mendapatkan sambutan dari insan seni film tanah air terlebih setelah Jakarta Internasional Indonesia Festival (JiFFest) mati suri selama 2011 lalu.

Program yang diluncurkan Kemdikbud tersebut merupakan terobosan luar biasa, kata produser film Vivian Idris.

"Kami sebagai insan perfilman Indonesia pasti langsung mengambil kesempatan baik ini. Sejak tidak adanya Jiffest 2011, Indonesia adalah satu-satunya negara yang tidak memiliki festival film internasional," katanya.

Vivian melanjutkan ia yakin program ini akan berjalan sukses sebab ia memperkirakan saat ini ada 1.000 film pendek yang dibuat oleh anak muda.

Dengan membuat film pendek merupakan pintu masuk untuk membuat film panjang. "Film pendek ini bisa menjadi alat pendidikan, karena menjadi pintu masuk untuk pembuatan film panjang," katanya.

Sementara Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film pendek sangat banyak manfaatnya, terutama berperan penting dalam menghasilkan sebuah karya film.

"Film pendek itu bisa dijadikan sarana untuk eksistensi diri dalam menghasilkan karya film. Dan film pendek ini bisa dilakukan siapa saja dengan alat yang seminim mungkin, misalnya dengan HP sudah bisa membuat film pendek," kata Hanung.

Organisasi, komunitas dan insan film pendek Indonesia dapat mengajukan proposal untuk mendapatkan dukungan yang akan diseleksi oleh komite seleksi yang beranggotakan antara lain Hanung Bramantyo (sutradara), Ifa Isfansyah (sutradara), Vivian Idris (produser), Ladya Cheryl (aktris), Tito Imanda (akademisi), Lalu Roisamsri (pengamat festival) dan Zakiah (komunitas film).(Z003)