DPRD Bantul minta penelusuran salinan arsip hilang

id dprd bantul arsip

DPRD Bantul minta penelusuran salinan arsip hilang

Kantor DPRD Kab. Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta Kantor Arsip setempat melakukan penelusuran terhadap salinan arsip dan dokumen yang hilang karena pencurian.

"Arsip itu merupakan dokumen pemerintah daerah yang penting, sehingga kalau hilang tindaklanjutnya harus ada upaya penelusuran, paling tidak salinan itu bisa kembali," kata Anggota Komisi A DPRD Bantul, Fachruddin di Bantul, Selasa.

Menurut dia di sela rapat pembahasan bersama Kantor Arsip Bantul di DPRD setempat, hilangnya arsip dan dokumen keuangan daerah yang disimpan di Kantor Arsip Bantul sangat disayangkan dan seharusnya menjadi pelajaran bagi instansi terkait.

"Komisi A juga meminta diberikan daftar arsip termasuk dokumen resmi apa saja yang hilang, apakah yang hilang itu dokumen asli atau tidak, harus diupayakan ada "back up" arsipnya," katanya.

Apalagi, kata dia dalam sistem pengolahan kearsipan itu harus ada klasifikasi apakah dokumen itu sangat penting dan tidak boleh dihapuskan, atau dokumen yang memang bisa dihapus ketika sudah tidak layak atau sudah diperbaharui.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Bantul, Agus Effendi mengatakan, hilangnya arsip dan dokumen di Kantor Arsip Bantul akibat pencurian tersebut sudah dilaporkan dan saat ini sudah ditangani pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku.

"Ada beberapa poin dari hasil pembahasan komisi ini, selain ada upaya dari dinas untuk menemukan salinan atau "back up" arsip yang hilang, juga kami serahkan kepolisian untuk mencari tahu siapa yang mencuri," katanya.

Sementara itu, Kepala Arsip Bantul Partini mengatakan, hilangnya dokumen arsip di Kantor Arsip Bantul diketahui pada Kamis (15/8) pukul 14.30 WIB oleh petugas Arsiparis setempat saat hendak mengganti wadah dokumen tersebut.

"Saat hendak membuka pintu Pak Lintang (petugas arsip) terkejut bahwa pintu terbuka dan setelah memanggil rekan dan mengecek ke dalam ternyata kardus (berisi dokumen) sudah kosong, sementara boksnya masih utuh," katanya.

Ia mencatat setidaknya ada sekitar 245 kardus atau boks yang bersidi dokumen milik Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bantul yang diantaranya berupa surat pertangungjawaban dan laporan keuangan daerah.

Pihaknya mengakui ruang penyimpanan dokumen arsip yang menjadi sasaran pelaku pencurian itu kurang memadai dan cukup memprihatinkan, bahkan dari segi keamanan atau penjagaan yang kurang.

(KR-HRI)