Disbudpar harapkan desa wisata dilengkapi "home stay"

id disbudpar bantul diy

Disbudpar harapkan desa wisata dilengkapi "home stay"

ilustrasi (hotelmurah.panduanwisata.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan desa wisata di daerah itu dilengkapi "home stay" untuk menampung wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata budaya tersebut.

"Setiap desa wisata akan lebih bagus kalau mempunyai `home stay`, kapasitas tidak harus banyak, minimal untuk menghandel wisatawan yang ingin lama tinggal atau bermalam di desa," kata Kepala Disbudpar Bantul Bambang Legowo di Bantul, Minggu.

Menurut dia, "home stay" atau rumah yang khusus disediakan untuk wisatawan menginap maupun istirahat sangat diperlukan untuk melengkapi sarana wisata, karena desa wisata selalu menonjolkan kekhasan budaya masyarakat setempat setiap saat.

"Apalagi saat ada lonjakan wisatawan ke objek wisata Bantul, makanya `home stay` di desa wisata perlu untuk menampung wisatawan, karena kalau mengandalkan penginapan atau hotel jelas kapasitas yang tersedia kurang," katanya.

Ia juga mengatakan, adanya "home stay" di desa wisata menandakan bahwa pengelola siap menerima rombongan wisatawan, maupun kunjungan dari lembaga pendidikan atau sekolah untuk tujuan belajar budaya dan khas tradisional setempat.

Menurut dia, di Bantul sampai saat ini ada 36 desa wisata dari total jumlah se-Bantul 75 desa, namun demikian pihaknya belum mengetahui secara pasti mana saja desa wisata yang belum dilengkapi "home stay" atau tempat menginap.

"Ada yang mempunyai `home stay` model kamar-kamar, namun ada juga menyerupai rumah warga pada umumnya, beberapa dari desa wisata bahkan ada yang dapat menampung hingga puluhan orang," kata Bambang Legowo.

Berkaitan dengan itu, lanjut dia, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pengelola desa wisata, termasuk memberi masukan bagaimana konsep `home stay` agar wisatawan lebih betah berlama di desa wisata.

"Kami justru menganjurkan konsep yang tidak dibuat mewah seperti hotel berbintang, tapi bersifat etnis dan klasik dengan memanfaatkan alam, jadi tidak harus mewah, asalkan bersih dan nyaman untuk ditinggali," katanya.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024