Penjabat Bupati Kulon Progo pantau pelaksanaan UNBK 2017

id Penjabat Bupati Kulon Progo pantau pelaksanaan UNBK 2017

Penjabat Bupati Kulon Progo pantau pelaksanaan UNBK 2017

Sejumnlah siswa menggunakan laptop pinjaman untuk mengikuti UNBK karena pihak sekolah kekurangan fasilitas komputer. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww/17.)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Penjabat Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Budi Antono memantau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 di SMP Negeri I Wates dan SMP Negeri IV Wates.

Budi Antono di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pemantauan pelaksanaan UNBK memberikan motivasi kepada beberapa siswa yang belum memasuki ruang kelas.

"Pelaksanaan UNBK pertama bisa sukses aman lancar. Sekarang tenang tidak ada gangguan apapun, diharapkan pelaksanaan ini juga semakin bagus," kata Budi Antono.

UNBK Tahun Pelajaran 2016/2017 di Kulon Progo dilaksanakan 4 (empat) hari, 2-8 Mei, dengan total peserta 5.850 siswa yang terdiri dari 79 SMP/MTs.

Budi Antono mengatakan pemantauan dua lokasi SMP N 1 Wates dan SMP N 4 Wates. Di dua SMP ini, dalam sehari, UNBK siswa dibagi 3 sesi. Sesi pertama 07.30- 09.30 WIB, sesi kedua 10.30-12.30 WIB, dan sesi ketiga 14.00-16.00 WIB.

Budi Antono juga menyampaikan adanya beberapa masalah terkait transportasi siswa-siswi yang akan mengikuti UNBK, khususnya sekolah yang menumpang UNBK di sekolah lain.

"Contohnya di SMP Negeri 2 Lendah ke SMK Negeri 2 Pengasih, transportasinya itu difasilitasi didukung oleh para orang tua. Kami apresiasi orang tua yang mendukung putra-putrinya untuk melaksanakan UNBK di tempat lain sehingga menyiapkan transportasi," tambah Budi Antono.

Dengan adanya siswa yang menumpang di sekolah lain, upaya Pemkab Kulon Progo antara lain, penjabat bupati sudah membicarakan bersama Kepala Disdikpora dan diharapkan 2018 dapat menambah fasilitas yang kurang sehingga tidak ada sekolah yang menumpang lagi.

"Dibutuhkan dana sekitar Rp5,8 miliar atau Rp6 miliar untuk fasilitasi sekolah-sekolah yang sekarang ini belum ada komputer," katanya.

Sebelum melakukan peninjauan UNBK, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Budi Antono menekankan pernyataan Ki Hajar Dewantoro, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, yang memiliki arti saat di depan memberikan contoh, di tengah memberikan inspirasi, di belakang memberikan dorongan kepada kepada para siswa dalam rangka meraih prestasi.

Kepala Disdikpora Kulon Progo Sumarsono mengharapkan 2018 semua SMP khususnya yang di bawah Dinas Pendidikan baik sekolah negeri maupun swasta bisa menyelenggarakan UNBK di sekolah sendiri.

"Untuk itu, kami berharap dari pihak yayasan juga mendukung, mengalokasikan, sehingga pengadaan komputer tidak hanya dari APBD, DAK, tapi juga dari sekolah," harapnya.

Selain itu, jika dimungkinkan semua sekolah, tapi jika ada keterbatasan, akan diutamakan yang pelosok sehingga diharapkan jika yang saat ini menumpang di sekolah cukup jauh, bisa teratasi.

Terkait siswa SMK tahun ini yang menjadi juara tingkat DIY, Sumarsono mengucapkan selamat dan berharap dapat menginspirasi anak SMP/MTs yang sedang ujian.



(U.KR-STR)