Banyuwangi (Antara Jogja) - Para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sepakat menjalin sinergi untuk mengembangkan sektor pariwisata daerah setempat.
Kesepakatan yang ditandatangani Rabu, melibatkan Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia Banyuwangi Elly Irwan S, Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Asma'i Hadi, serta Ketua Asosiasi Kuliner, Kerajinan dan Batik Banyuwangi (AKAB) Syamsudin.
Selain itu, Ketua Asosiasi Travel Agent (ATA) Yoyok Mulyo Suryanto, Ketua Paguyuban Taxi Using Transport (PTUT) Ishadi, dan Pengurus Transwisata Banyuwangi Mohammad Didik.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Bramuda Yanuarto, mengatakan dalam kesepakatan itu terdapat delapan kode etik yang disetujui pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kode etik itu, antara lain memberikan pelayanan secara maksimal kepada para pengguna jasa pariwisata dan ekonomi kreatif, memberikan pelayanan informasi pariwisata secara benar dan akurat, serta selalu menjaga citra dan nama baik pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Banyuwangi.
"Mereka juga sepakat untuk memberikan perlindungan, keamanan dan kenyamanan secara maksimal kepada para pengguna jasa pariwisata, serta tidak saling menjatuhkan atau melakukan persekongkolan dalam melakukan usaha," kata Bramuda.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi komitmen para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam memajukan industri pariwisata Banyuwangi, karena tanggung jawab kemajuan pariwisata daerah tidak hanya ada di pemerintah, namun semua pemangku kepentingan.
"Justru inisiatif dan kemandirian yang akan cepat melesatkan pariwisata. Hal itu sudah terbukti di beberapa daerah yang pariwisatanya maju, seperti Bali dan Yogyakarta," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Travel Agent Banyuwangi, Yoyok Mulyo Suryanto, mengungkapkan adanya perkembangan pesat sektor pariwisata di Banyuwangi dalam dua tahun terakhir.
Bahkan, sejumlah agen perjalanan di Banyuwangi saat ini kekurangan sumber daya manusia untuk tenaga sopir dan pemandu wisata.
"Sebelumnya saya tidak pernah dapat wisatawan asing, sekarang banyak dari Amerika dan Eropa yang datang ke Banyuwangi. Sebulan bisa dapat rombongan tur 5-6 kali," kata Yoyok.
(D010)
Berita Lainnya
24 homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY, peroleh kucuran dana
Jumat, 3 Mei 2024 0:21 Wib
Badan Pariwisata PBB diskusi pemberdayaan inspirasi perempuan
Kamis, 2 Mei 2024 18:12 Wib
Sosok RA Kartini dikenalkan kepada delegasi Konferensi Pariwisata PBB
Kamis, 2 Mei 2024 14:57 Wib
Kemenparekraf sebut Timnas U-23 di Piala Asia membawa dampak pariwisata
Kamis, 2 Mei 2024 12:54 Wib
Desa wisata mampu kembangkan "ecotourism" di IKN
Kamis, 2 Mei 2024 6:00 Wib
Arab Saudi ajak wisatawan arungi perjalanan keagamaan
Rabu, 1 Mei 2024 19:29 Wib
Dispar Sleman tekankan pentingnya kerja sama pelaku pariwisata kembangkan potensi
Selasa, 30 April 2024 15:39 Wib
Garuda Indonesia membuka penerbangan Manado-Denpasar dukung pariwisata
Selasa, 30 April 2024 13:29 Wib