Sleman nominator penghargaan Kesatria Bhakti Husada Kemenkes

id sleman nominator penghargaan

Sleman nominator penghargaan Kesatria Bhakti Husada Kemenkes

Kementerian Kesehatan RI (Foto lambanglogo.blogspot.com)

Sleman (Antara Jogja) - Dukungan Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terhadap pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan diapresiasi Tim Verifikasi Penghargaan Kesatria Bhakti Husada dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tim verifikasi penghargaan, Senin, datang langsung ke Kabupaten Sleman untuk melakukan verifikasi data yang disampaikan Bupati dan dicocokan dengan melihat langsung praktik di lapangan.

"Verifikasi ini yang akan menjadi pertimbangan tim, apakah Bupati Sleman dapat diberi Penghargaan Kesatria Bhakti Husada dari Menkes atau tidak," kata Ketua Tim Verifikasi Penghargaan Kesatria Bhakti Husada dr Asjikin Iman Hidayat Dahlan, di Sleman, Senin.

Menurut dia, penghargaan yang diberikan kepada kepala daerah ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada bupati dalam memotivasi dan menggerakkan kegiatan dalam bidang kesehatan. "Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan Hari Kesehatan Nasional 12 November mendatang," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo dalam paparannya menyampaikan tiga kegiatan yang menjadi prioritas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yakni meningkatkan kelompok peduli upaya penanggulangan penyakit menular DBD dengan memfasilitasi pembentukan tim pemantau jentik dalam kelompok Tanggap Bocah (TABO).

"Kemudian kebijakan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan persalinan untuk memfasilitasi pembuatan akte kelahiran bagi semua bayi yang lahir di sarana tersebut sehingga begitu bayi dibawa pulang ke rumah juga sudah membawa akte kelahiran dalam waktu tiga hari," katanya.

Sedangkan yang ketiga memberikan perhatian terhadap pelayanan psikolog di puskesmas dengan menjalin kerjasama dengan Fakultas Psikologi UGM pada 2005 - 2013 dan telah menerbitkan rekomendasi Bupati untuk pengadaan tenaga psikolog pada 2013 melalui rekruitmen pegawai BLUD non-PNS di seluruh puskesmas dan satu tenaga di Dinas Kesehatan Slleman.

"Konsultasi psikolog klinis mencakup upaya promotif, preventif, kuaratif dan rehabilitative di 25 puskesmas antara lain calon pengantin, ibu hamil, deteksi tumbuh kembang balita. Juga konseling tes sukarela untuk deteksi HIV/AIDS dan penyakit menular seksual dengan psikolog klinis sebagai pendamping," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024