BLH siapkan 20 alat kurangi limbah "laundry"

id Loundry

Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta meneruskan program yang sudah berjalan sejak 2014 yaitu memberikan bantuan 20 unit peralatan kepada "laundry" guna mengurangi limbah yang akan dibuang ke lingkungan.

"Limbah yang dihasilkan `laundry` mengandung detergen, fosfat serta lemak. Kami berikan bantuan peralatan ini untuk mengurangi kandungan komponen limbah yang akan dibuang agar tidak semakin mencemari lingkungan," kata Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Peter Lawoasal di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, bantuan peralatan itu hanya akan diberikan kepada "laundry" yang telah memiliki izin usaha sebagai bentuk penghargaan yang diberikan pemerintah kepada usaha "laundry" yang taat peraturan.

Ia berharap, pengurangan limbah "laundry" tersebut dapat meningkatkan kelestarian lingkungan, khususnya air sumur warga atau air sungai yang berada di dekat usaha "laundry".

Setiap peralatan yang diberikan mampu mengolah limbah yang dihasilkan dari dua unit mesin cuci yaitu sekitar 50 liter air limbah.

Air keluaran dari mesin cuci akan langsung ditampung di sebuah wadah dan dilakukan penyaringan secara bertingkat sehingga kandungan detergen, fosfat dan lemak dari limbah bisa terkurangi.

"Hasilnya, limbah yang dibuang ke lingkungan sudah lebih sehat dibanding limbah yang langsung dibuang dari mesin cuci tanpa melalui proses penyaringan bertingkat," katanya.

Kandungan detergen dari air limbah keluaran langsung mesin cuci mencapai sekitar 300.000 miugram per liter, sedangkan bila sudah melalui proses penyaringan berkurang menjadi 24.000 miugram per liter,

"Pemilik `laundry` harus rajin membersihkan penyaring yang terpasang di peralatan agar alat bisa bekerja maskimal. Hasil dari penyaringan ini bisa berupa zat padat atau zat cair," katanya.

Detergen dan fosfat yang dihasilkan dari limbah laundry bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain seperti pupuk. Sedangkan lemak yang tertangkap di penyaring bisa dijual kembali.

Peralatan bantuan kepada "laundry" tersebut berstatus pinjam pakai. BLH membutuhkan dana sekitar Rp5 juta untuk membuat peralatan tersebut.

(E013)