Jogja (Antara) - Nilai ekspor barang dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Desember 2015 mencapai 32,2 juta dolar AS.
"Angka itu mengalami kenaikan sebasar 25,40 persen dibanding November 2015 yang nilainya mencapai 25,7 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto di Yogyakarta, Senin.
Meski demikian, dia mengatakan nilai ekspor tersebut mengalami penurunan sebesar 1,71 persen dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu (Desember 2014) yang tercatat senilai 32,8 juta dolar AS.
Menurut Bambang, negara tujuan ekspor barang dari DIY pada Desember 2015 dominan ke negara Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Jepang, masing-masing sebesar 42,79 persen; 9,95 persen; dan 8,39 persen.
"Ekspor dari DIY pada Desember 2015 sebesar 68,54 persen dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang," kata dia.
Sementara itu, Komoditas utama dengan nilai ekspor tertinggi di DIY pada Desember 2015, adalah pakaian jadi bukan rajutan, barang-barang rajutan, perabot, penerangan rumah. Masing-masing memiliki nilai ekspor 40,08 persen, 13,67 persen, dan 9,54 persen.
"Komoditas terbesar dari November ke Desember 2015 adalah komoditas bahan kimia organik yang meningkat sebesar 292,01 persen," kata dia.
Adapun untuk impor barang di DIY pada Desember 2015 mencapai senilai 321.043 dolar AS atau naik 7,01 persen dibandingkan November 2015.
"Sebagian besar impor dari Jepang yang mencapai 31,64 persen dari seluruh nilai impor," kata dia.
(L007)
Berita Lainnya
Sri Sultan HB X optimistis kabupaten/kota mampu kelola sampah mandiri
Rabu, 8 Mei 2024 0:05 Wib
Masyarakat DIY diimbau panen air hujan antisipasi kekeringan
Rabu, 8 Mei 2024 0:04 Wib
Komisi A DPRD DIY dukung pemda tingkatkan anggaran kampung tangguh bencana
Selasa, 7 Mei 2024 12:12 Wib
Kendalikan harga, Disperindag DIY menggelar pasar murah di Banyuroto
Selasa, 7 Mei 2024 0:03 Wib
Kemenag memastikan calon haji DIY berangkat lewat Bandara Adi Soemarmo
Senin, 6 Mei 2024 20:19 Wib
Pemda DIY sayangkan pembuangan sampah di bekas tambang di Gunungkidul
Senin, 6 Mei 2024 16:56 Wib
Dinkes melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah kasus DBD tinggi
Minggu, 5 Mei 2024 17:23 Wib
Pemda mengusulkan 2.944 formasi kebutuhan ASN DIY pada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 6:36 Wib