Palu, Sulawesi Tengah (Antaranews Jogja) - Frekuensi gempa susulan pascagempa 7,4 Skala Richter yang berpusat di Palu dan Donggala pada 28 September menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin kembali menurun setelah sempat naik pada Minggu (7/10).
Laporan resmi BMKG menunjukkan frekuensi gempa susulan memuncak pada 29 September dengan 108 gempa susulan dan kemudian terus menurun sehingga menjadi delapan gempa susulan pada 6 Oktober.
Menurut BMKG total ada 495 gempa susulan yang terjadi sejak gempa besar 28 September hingga Senin dan dari seluruh gempa susulan yang terjadi, hanya 15 yang getarannya bisa dirasakan warga.
Sejak frekuensi gempa susulan memuncak pada 29 September, grafik frekuensi gempa susulan cenderung terus menurun sampai 6 Oktober, namun sempat naik menjadi 31 kali pada 7 Oktober.
Pada Senin, hingga pukul 11.00 WIB tercatat terjadi tujuh gempa susulan. Di Palu, beberapa getaran kecil yang berlangsung kurang dari satu detik kadang dirasakan namun hanya oleh sebagian orang saja.
Berita Lainnya
Presiden: Maritim kunci perkembangan ekonomi Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 14:24 Wib
Jokowi menyetujui pengadaan kapal roro untuk Sulteng dukung IKN
Rabu, 27 Maret 2024 11:00 Wib
Jokowi meresmikan Pelabuhan Wani dan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu
Rabu, 27 Maret 2024 10:01 Wib
BNPT-UIN Datokarama kembangkan kampus kebangsaan di Indonesia
Minggu, 25 Februari 2024 16:56 Wib
Cuaca buruk, tiga pesawat batal mendarat di Palu
Rabu, 24 Januari 2024 13:02 Wib
Densus 88 cokok teroris di Palu dan Semarang
Kamis, 16 November 2023 16:38 Wib
Ini tiga pesan Wapres RI kembangkan potensi syariah di daerah
Selasa, 3 Oktober 2023 18:10 Wib
Tak berpotensi tsunami gempa Donggala, Sulawesi Tengah
Minggu, 10 September 2023 0:38 Wib