Setelah sempat naik, frekuensi gempa susulan di Sulteng kembali menurun

id gempa palu

Setelah sempat naik, frekuensi gempa susulan di Sulteng kembali menurun

Arsip Foto. Warga melintas di pesisir Pantai Loli pasca gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Palu, Sulawesi Tengah (Antaranews Jogja) - Frekuensi gempa susulan pascagempa 7,4 Skala Richter yang berpusat di Palu dan Donggala pada 28 September menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin kembali menurun setelah sempat naik pada Minggu (7/10).

Laporan resmi BMKG menunjukkan frekuensi gempa susulan memuncak pada 29 September dengan 108 gempa susulan dan kemudian terus menurun sehingga menjadi delapan gempa susulan pada 6 Oktober.

Menurut BMKG total ada 495 gempa susulan yang terjadi sejak gempa besar 28 September hingga Senin dan dari seluruh gempa susulan yang terjadi, hanya 15 yang getarannya bisa dirasakan warga.

Sejak frekuensi gempa susulan memuncak pada 29 September, grafik frekuensi gempa susulan cenderung terus menurun sampai 6 Oktober, namun sempat naik menjadi 31 kali pada 7 Oktober.

Pada Senin, hingga pukul 11.00 WIB tercatat terjadi tujuh gempa susulan. Di Palu, beberapa getaran kecil yang berlangsung kurang dari satu detik kadang dirasakan namun hanya oleh sebagian orang saja.
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024