Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang menyiapkan lahan untuk proyek jalan yang akan menghubungkan Sleman dengan Kabupaten Gunung Kidul melalui perbukitan di wilayah Prambanan.
"Pembangunan jalan ini dikerjakan oleh Provinsi DIY, sedangkan Sleman hanya menyiapkan lahan yang akan dibangun jalan," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dinpetaru) Kabupaten Sleman Muhammad Sugandi di Sleman, Minggu.
Pembangunan jalan ini diharapkan selain bisa mengurai kepadatan di Jalan Piyungan-Prambanan juga untuk membuka jalur baru untuk alternatif menuju destinasi wisata yang ada di dua kabupaten tersebut.
"Pengadaan tanah untuk keperluan jalan itu ditargetkan bisa terealisasi tahun 2020," katanya.
Menurut dia, saat ini, pihaknya masih berusaha menyelesaikan dokumen terkait dengan perencanaan tanah.
"Kami baru melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk kepentingan penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah," katanya.
Ia mengatakan, setidaknya ada lima desa di Kecamatan Prambanan yang terdampak, yakni Desa Bokoharjo, Sambirejo, Wukirharjo, Gayamharjo dan Sumberharjo.
"Namun, kami belum bisa memastikan berapa nantinya lahan yang terdampak. Karena lahan yang akan digunakan untuk proyek jalan ada yang merupakan tanah milik perorangan, tanah kas desa, bahkan ada juga Sultan Ground (SG)," katanya.
Sugandi mengatakan, saat ini pendataan masih berjalan terus, kemudian perlu koordinasi dengan desa yang terdampak. Begitu pula data jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak secara pasti juga belum terdata.
"Target kami pada 2019 segera merampungkan dokumen perencanaan pengadaan tanah. Setelah dokumen perencanaan pengadaan tanah selesai nantinya akan dikirim ke Gubernur DIY untuk mendapatkan Izin Penetapan Lokasi (IPL), setelah IPL terbit direncanakan pengadaan tanah pada tahun selanjutnya," katanya.
Ia mengatakan, untuk total anggaran yang dikucurkan, pihaknya belum bisa menyebutkan secara pasti karena proses masih berjalan.
"Anggaran sudah disiapkan, namun belum bisa kami sebutkan, karena mungkin masih ada perubahan. Mengenai 'detail engineering design' (DED) sudah ada," katanya.
Jalan tembus tersebut, kata dia, nantinya hingga di daerah Lemah Abang. Tepatnya di Jembatan Sembada- Handayani.
"Jalan bisa menghubungkan hingga ke lokasi wisata gunung api purba Nglanggeran Gunung Kidul," katanya.
Rencananya, jalan penghubung dua kabupaten itu akan dibangun kurang lebih sepanjang 9,1 kilometer dengan lebar 13 meter.
"Nantinya itu ada jalan yang sudah ada diperlebar, dan ada jalan yang dibuat baru, jadi tidak semuanya jalan lama, tapi pastinya ada di provinsi," katanya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY Bambang Sugaib mengatakan proses pembangunan ruas jalan alternatif tersebut masih dalam tahap awal di tingkat kabupaten.
"Masih disurvei oleh Sleman. Karena ini baru tahap awal. Nanti masih akan ada pembahasan lebih lanjut," katanya.
Baca juga: Bupati Sleman meresmikan boneka "Salman" dan aplikasi Cariaku
Berita Lainnya
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib
Klinik Sembada Bersinar merehabilitasi puluhan mahasiswa pecandu narkoba
Minggu, 17 Desember 2023 14:08 Wib
Dinkop UKM Sleman fasilitasi 130 pelaku usaha menengah ikuti pameran
Jumat, 25 Agustus 2023 13:27 Wib
"Sleman Sembada Run" jadi ajang mencari bibit atlet
Minggu, 7 Mei 2023 13:52 Wib
Pemkab Sleman meraih lima penghargaan TOP BUMD Award 2023
Rabu, 5 April 2023 19:43 Wib
Bupati minta warga Sleman di Jakarta menjadi duta promosi daerah
Minggu, 12 Februari 2023 18:02 Wib
Bupati Sleman: Bregada Rakyat Sembada pelestari kebudayaan
Minggu, 5 Februari 2023 22:59 Wib
Kim Jeffrey: PSS Sleman optimistis bantai Persija
Minggu, 8 Januari 2023 6:40 Wib