Rasis, keanggotaan kehormatan Piquet dicabut

id formula1,formula one,lewis hamilton,bdrc,nelson piquet

Rasis, keanggotaan kehormatan Piquet dicabut

Pebalap Ferrari Charles Leclerc (kanan) memacu kendaraannya dalam balapan Formula 1 seri Grand Prix Azerbaijan di Sirkuit Kota Baku, Baku, Azerbaijan, Minggu (12/6/2022). (ANTARA/REUTERS/Murad Sezer)

Jakarta (ANTARA) - British Racing Drivers's Club pada Kamis menangguhkan keanggotaan kehormatan dari juara dunia Formula 1 tiga kali Nelson Piquet dan berencana untuk mengakhirinya setelah mantan pebalap Brazil itu melontarkan bahasa berbau rasisme untuk mengacu Lewis Hamilton.

BRDC, sebagai pemilik sirkuit Silverstone yang menjadi tuan rumah Grand Prix Inggris, lewat keterangan resmi menyatakan mereka mengetahui Piquet telah meminta maaf secara resmi kepada sang juara dunia tujuh kali, namun kebijakan organisasi tidak ada toleransi terhadap rasisme.

"Dewan BDRC telah memutuskan bahwa pemakaian bahasa Tuan Piquet Sr. yang menyinggung secara ras untuk menggambarkan sesama anggota BRDC (dan juara dunia tujuh kali) tidak bisa diterima dan mewakili tindakan yang sangat tidak pantas bagi seorang Anggota Kehormatan BRDC, terlepas dari permintaan maafnya setelah itu," demikian pernyataan BRDC dikutip Reuters.

Setelah pebalap muda Juri Vips diskors Red Bull karena menggunakan kata-kata rasis di layanan streaming, sebuah video baru-baru ini mengemuka yang menampilkan Nelson Piquet dalam suatu wawancara yang diambil pada November 2021 membahas Grand Prix Inggris di Silverstone tahun lalu.

Seperti dilansir Crash mengutip media Brazil, Piquet mengatakan, "Si (panggilan rasis) menempatkan mobilnya di kiri dan karena tidak ada cara untuk menyalip dua mobil di tikungan itu. Dia melakukan cara kotor."

Tak lama setelah kabar itu tersiar, F1 dan Mercedes mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk segala tindakan berbau rasisme dan diskriminatif.

Piquet, yang meraih gelar juara dunia F1 tiga kali pada tahun 1980-an, dan ayah dari kekasih Verstappen, Kelly Piquet, pada Rabu meminta maaf secara resmi dan menyebut perkataannya salah diterjemahkan.

"Istilah yang saya gunakan secara luas dan historis dipakai sehari-hari dalam bahasa Portugis di Brazil sebagai sinonim dari "pria" atau "orang" dan tidak pernah untuk menyinggung," katanya.


 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024