Dieng Culture Festival 2023 dipoles agar mendunia

id dieng culture festival,dcf 2023

Dieng Culture Festival 2023 dipoles agar mendunia

Prosesi ruwatan atau pemotongan rambut anak berambut gimbal pada ajang Dieng Culture Festival (DCF) 2021 di kompleks Rumah Budaya Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (2/11/2021). ANTARA/Sumarwoto

Banjarnegara (ANTARA) - Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dikenal memiliki segudang destinasi yang menarik banyak wisatawan. Selain terdapat berbagai candi, di kawasan ini juga ada sejumlah kawah yang dapat dikunjungi.

Pun dari sisi kebudayaan terdapat tradisi ruwatan terhadap anak-anak berambut gimbal atau gembel yang banyak ditemukan di sekitaran Dieng.

Oleh karena itulah, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) "Dieng Pandawa" Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, pada tahun 2009 menginisiasi pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) dengan agenda acara unggulan berupa ruwatan anak berambut gimbal.

Setelah menjalani perjalanan panjang, agenda wisata budaya yang awalnya didanai dengan sumbangan warga itu akhirnya banyak diminati wisatawan yang jumlahnya mencapai ribuan orang dengan perputaran uang setiap kali pergelaran DCF bisa mencapai puluhan miliar rupiah.

Akan tetapi menjelang pelaksanaan DCF XIV Tahun 2023 yang direncanakan digelar pada tanggal 25-27 Agustus, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal mempercantik KWDT Dieng dengan melakukan revitalisasi serta penataan di tiga lokasi yang meliputi Kompleks Candi Arjuna, Kawasan Aswatama, dan Kawah Sikidang.

Ketua Pokdarwis "Dieng Pandawa" Alif Faozi mengakui penataan kawasan Dieng merupakan solusi dari evaluasi kegiatan DCF dari tahun ke tahun yang bersumber dari masukan para pengunjung seperti permasalahan akses jalan, jalur pejalan kaki, fasilitas, dan sebagainya.

Dengan demikian, proyek revitalisasi dan penataan kawasan wisata tersebut sangat disyukuri karena akan mendukung pariwisata Dieng yang bercita-cita go international melalui pergelaran DCF.

Solusi terbaik

Sama halnya dengan Pokdarwis "Dieng Pandawa", Dinparbud Kabupaten Banjarnegara pun berupaya mencari solusi terkait pelaksanaan DCF 2023 karena dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (15/6) muncul tiga opsi: apakah akan dilaksanakan seperti biasanya, tidak dilaksanakan, atau  dilaksanakan dengan konsep sederhana.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinparbud Kabupaten Banjarnegara Yelly Harmoko mengatakan dalam pertemuan tersebut pihaknya juga menjelaskan plus minus penyelenggaraan DCF 2023 jika dilaksanakan sesuai jadwal karena sesuai dengan standar operasional prosedur, kawasan wisata Dieng harus ditutup total selama proyek revitalisasi berjalan.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pokdarwis "Dieng Pandawa" menyatakan legawa jika penyelenggaraan DCF ditunda hingga tahun 2024 agar persiapannya lebih maksimal. Karena jika dipaksakan akan mengganggu proyek dan mengurangi kenyamanan wisatawan.

Di sisi lain, Pemerintah Desa Dieng Kulon mengharapkan adanya win win solution, yakni proyek revitalisasi tetap berjalan dan DCF tetap bisa dilaksanakan. Kendati demikian, pihak Pemdes Dieng Kulon tidak bisa menjamin semuanya dapat berjalan berbarengan dan tidak saling mengganggu.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mencari solusi terbaik pergelaran Dieng Culture Festival 2023