DPRD pertanyakan kapling nonresmi di Bantul Ekspo

id bantul ekspo

DPRD pertanyakan kapling nonresmi di Bantul Ekspo

Kapling dan lapak PKL di Bantul Ekspo 2016 (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul, (Antara Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempertanyakan adanya kapling tidak resmi dalam Bantul Ekspo yang digelar pemerintah setempat di Pasar Seni Gabusan, mulai 1 sampai 11 Agustus 2016.

"Kami sudah undang Bagian Humas Bantul, ada beberapa hal yang kami tanyakan, di antaranya berkaitan dengan kapling tidak resmi di Bantul Ekspo seperti yang dimunculkan di media massa," kata Ketua Komisi A DPRD Bantul Amir Syarifuddin usai rapat komisi di Bantul, Selasa.

Diberitakan, dalam pelaksanaan Bantul Ekspo itu muncul kapling tidak resmi atau keberadaannya tidak masuk dalam denah resmi panitia penyelenggara sehingga ada potensi praktik jual beli atau sewa tempat tanpa sepengetahuan panitia.

Meski demikian, kata Amir, dalam klarifikasi tersebut Bagian Humas Bantul selaku panitia Bantul Ekspo tidak mengetahui adanya kapling tidak resmi itu karena memang operasionalnya tidak berada di bawah pengelolaannya sebab tidak masuk denah.

"Sudah dijawab semua, dan pihak Humas menjawab tidak ada kapling `siluman` (tidak resmi), termasuk pungutan kepada pedagang tidak ada. Kalaupun ada, menurut mereka panitia tidak bertanggung jawab," katanya.

Meskipun ketika ditanya praktik di lapangan kapling tidak resmi bermunculan yang diduga ada penarikan retribusi, Amir enggan menanggapi karena memang pernyataan dari Humas tidak ada. Hal itu sudah menjadi catatan.

"Kami juga akan melakukan sidak (inspeksi mendadak), kami rencanakan sebelum 11 Agustus (Bantul Ekspo ditutup)," kata Amir yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bantul.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Bantul Ekspo 2016 yang juga PNS Bagian Humas Pemkab Bantul Tunik Wusri Arliyani mengatakan bahwa pihaknya telah membuat denah yang mencantumkan kapling-kapling resmi maupun zona-zona bebas pedagang. Namun, dalam praktiknya berdiri kapling di luar denah itu.

"Mungkin ada kapling tidak resmi. Namun, itu tidak dalam penanganan panitia karena tidak masuk dalam denah Bantul Ekspo," katanya.

Terkait dengan biaya sewa kapling nonresmi, Pemkab tidak tahu, karena penyelenggaraan Bantul Ekspo tahun ini pengelolaan kapling swasta melibatkan pihak ketiga, sementara pemkab hanya mengelola kapling peserta dari instansi pemerintahan maupun kecamatan.

"Tidak ada yang setor kepada saya (panitia Bantul Ekspo), tidak masuk panitia, itu karena tahun ini kami tidak menangani (kapling swasta), apalagi yang kapling nonresmi," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024