Kulon Progo (ANTARA) - Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pelaksana proyek Jalan Mlangsen-Pripih sepanjang 2,2 kilometer mengutamakan kualitas karena ruas jalan tersebut merupakan titik nol dari proyek Bedah Menoreh sepanjang 60 kilometer yang menghubungkan Bandara Internasional Yogyakarta dengan Kawasan Strategis Pembangunan Nasional Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eny Rahayu di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Jaan Mlangsen-Pripih ini sebenarnya sudah dianggarkan sejak 2020, namun gagal lelang dan anggaran terkena refocusing, kemudian dianggarkan kembali pada 2021.
"Jalan Mlangsen-Pripih rusak parah karena dilalui kendaraan yang mengangkut material tambang batu dan tanah urug untuk proyek pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sejak 2016. Untuk itu, kami minta kualitas jalan ini benar-benar lebih bagus," harap Nur Eny di sela-sela meninjau pembangunan Mlangsen-Pripih.
Ia mengatakan pengerjaan Jalan Mlangsen-Pripih dilaksanakan oleh PT Sari Gunung Mataram Sakti dengan nilai kontrak Rp11,43 miliar. Ia berharap jalan ini lebih baik karena statusnya rehabilitasi dan rekonstruksi.
Nur Eny juga menyesalkan persoalan samping jalan ada tanah kas desa yang seharusnya bisa dibangun saluran air, tapi tidak bisa dibangun. Dia juga meminta desa membuat perencanaan tanah tersebut dengan matang, seandainya digunakan untuk mendirikan bangun.
"Kami berharap bangunan tersebut dan saluran airnya tidak merusak Jalan Mlangsen-Pripih. Kami sangat berharap semua pihak menjaga jalan ini karena merupakan titik awal Bedah Menoreh," katanya.
Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo yang turut hadir dalam pemantuan ruas Jalan Mlangsen-Pripih, adalah Jeni Widiyatmoko, Wisnu Prasetya, Sasmita Hadi, dan Muji Harsa.
Kasi Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Wuriandreza Gigih Muktitama mengatakan anggaran pembangun Jalan Mlangen-Pripih ini menggunakan dana alokasi khusus (DAK). Panjang jalan yang dibangun 2,2 kilometer. Kondisi sebelum dibangun sangat rusak parah karena dilalui armada tambang untuk pembangunan proyek Bandara YIA.
Jalan Mlangseng-Pripih ini juga diproyeksikan sebagai jalur Bedah Menoreh dari Bandara YIA ke KSPN Borobudur melalui perbukitan Menoreh yang diharapkan mampu mendongkrak potensi lokal, mulai dari wisata, ekonomi, hingga sosial dan budaya masyarakat.
"Jalan Mlangseng-Pripih merupakan akses utama masyarakat di Temon, Kokap, dan jalur Bedah Menoreh nanti," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Sari Gunung Mataram Sakti Nanang Sukrisno mengatakan pihaknya akan melaksanakan proyek pembangunan Jalan Mlangsen-Pripih ini sesuai spesifikasi yang ditentukan, dan sesuai arah dan tim teknis.
"Kami mohon dukungan semua pihak supaya proyek pembangunan jalan Mlangsen-Pripih berjalan lancar, dan harapan kita semua. Tentu, kami mohon masukan dari DPRD Kulon Progo, khusus dari Komisi III," katanya.
Berita Lainnya
Kulon Progo tutup Pasar Pripih antisipasi penyebaran COVID-19
Rabu, 23 September 2020 16:54 Wib
Kulon Progo hentikan lelang proyek Jalan Mlangseng-Pripih
Selasa, 31 Maret 2020 16:00 Wib
Legislator sayangkan penambang kurang berkontribusi perbaikan jalan
Senin, 21 Januari 2019 12:55 Wib
Warga blokir jalan Pripih-Mlangsen
Selasa, 8 Januari 2019 17:53 Wib
Pemkab Kulon Progo didesak perbaiki Jalan Mlangseng-Pripih
Kamis, 3 Januari 2019 14:00 Wib
DPRD Kulon Progo desak penambang perbaiki jalan Mlangsen-Pripih
Selasa, 11 Desember 2018 14:14 Wib
Legislator: penambang Kulon Progo perbaiki Jalan Mlangsen-Pripih
Senin, 10 Desember 2018 19:30 Wib